Bahlil Kaji Tambang Freeport yang Aman untuk Segera Produksi Lagi

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 10 Nov 2025, 16:49
thumbnail-author
Naurah Faticha
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia memberi keterangan ketika ditemui setelah melantik anggota Komite BPH Migas, di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Senin, 10 November 2025. ANTARA/Putu Indah Savitri Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia memberi keterangan ketika ditemui setelah melantik anggota Komite BPH Migas, di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Senin, 10 November 2025. ANTARA/Putu Indah Savitri (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyampaikan bahwa pemerintah sedang mengkaji kemungkinan tambang PT Freeport Indonesia yang tidak terdampak longsor untuk kembali berproduksi setelah insiden longsor pada September 2025 lalu.

“Ada bagian yang memang tidak ada kaitannya dengan musibah, ini lagi di-exercise untuk bagaimana bisa produksi,” ujar Bahlil saat ditemui usai melantik anggota Komite BPH Migas di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Senin, 10 November 2025.

Ia menjelaskan, evaluasi dilakukan karena terhentinya operasional tambang Freeport berdampak besar terhadap pendapatan negara, kesejahteraan karyawan, penerimaan daerah, serta keberlangsungan operasi smelter Gresik yang selama ini bergantung pada pasokan konsentrat dari Freeport.

“Sekarang tim saya masih di sana, makanya belum berani ngomong secara menyeluruh karena tim kami belum kasih laporan,” kata dia menambahkan.

Baca Juga: ESDM Gandeng Ditjen Gakkum Selidiki Longsor Tambang Freeport

Bahlil menegaskan tidak ingin tergesa-gesa dalam proses evaluasi tersebut karena menyangkut keselamatan pekerja di lapangan. Ia menolak memberikan tenggat waktu yang pasti agar hasil kajian benar-benar matang dan aman.

“Kalau kami beri target waktu, kemudian kerjanya nggak benar, nanti bahaya karena ini nyawa,” ujar Bahlil.

Sementara itu, Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara (Dirjen Minerba) Tri Winarno menyebutkan bahwa PT Freeport Indonesia telah mengajukan permohonan untuk mengoperasikan kembali area tambang yang tidak terdampak longsor.

"Sudah (mengajukan), tapi mitigasinya seperti apa, itu yang kami mau tahu," ujar Tri.

Sebelumnya, Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Tony Wenas menjelaskan bahwa kegiatan produksi di smelter Gresik, Jawa Timur, sempat terhenti karena tidak memperoleh pasokan konsentrat pascalongsor di tambang bawah tanah Grasberg Block Cave (GBC) pada 8 September 2025.

Baca Juga: Menko Polkam Djamari Pastikan Wilayah PT Freeport Indonesia Aman dan Kondusif

Pihak Freeport menghentikan seluruh aktivitas pertambangan untuk memfokuskan sumber daya pada proses evakuasi tujuh pekerja yang terjebak di lokasi. Setelah seluruh korban ditemukan pada 6 Oktober, proses pencarian dinyatakan selesai.

“Mudah-mudahan kami bisa segera beroperasi walaupun tidak dalam kapasitas penuh, supaya bisa ada konsentrat yang kami produksi untuk dikirim ke smelter-smelter,” kata Tony.

Menurut Tony, fokus perusahaan kini beralih pada upaya pemulihan dan restorasi tambang setelah seluruh tahapan evakuasi korban tuntas, sekaligus menghitung dampak penghentian operasi terhadap realisasi produksi Freeport sepanjang 2025.

(Sumber: Antara)

x|close