Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam) Djamari Chaniago menegaskan bahwa wilayah operasional PT Freeport Indonesia di Papua saat ini berada dalam kondisi aman dan terkendali.
Dalam keterangan pers yang diterima di Jakarta, Jumat, dijelaskan bahwa Djamari melakukan kunjungan kerja ke kawasan PT Freeport Indonesia pada Rabu, 6 November 2025, bersama sejumlah pejabat terkait.
Ia menekankan pentingnya menjaga keamanan di kawasan tersebut karena PT Freeport memiliki peran strategis dan memberikan dampak ekonomi yang signifikan bagi negara.
"PT Freeport itu sangat besar manfaatnya untuk enam provinsi di Papua. Besar juga kontribusi PT Freeport untuk kepentingan bangsa ini ke depan," ujarnya dalam keterangan tersebut.
Baca Juga: Bahlil Ungkap Alasan Pemerintah Tambah Saham ke Freeport hingga 12 Persen
Menko Polkam juga mengimbau seluruh pihak untuk terus menjaga stabilitas keamanan di sekitar wilayah perusahaan tambang tersebut agar kegiatan operasional dapat berjalan dengan lancar.
Selain itu, Djamari turut menyinggung peristiwa longsor yang sempat terjadi di area pertambangan PT Freeport Indonesia beberapa waktu lalu. Ia bersyukur masalah tersebut sudah terselesaikan dengan baik.
Baca Juga: Menko Polkam: Setahun Pemerintahan Prabowo-Gibran, Negara Tetap Kondusif dan Stabil
"Saya juga ingin sampaikan jangan sampai terjadi lagi kasus yang kemarin terjadi, sampai lama pertambangan terhenti karena ada hal yang tidak kita inginkan," ucapnya.
"Syukur alhamdulillah itu sudah selesai dan menjadi pelajaran untuk kita semua bahwa keamanan harus menjadi faktor yang sangat penting," tambah Djamari.
Sebagai bagian dari kunjungan dinasnya di Papua, Djamari tidak hanya menyambangi wilayah PT Freeport Indonesia. Ia juga meninjau beberapa lokasi strategis lainnya, termasuk pembangunan Markas Komando Gabungan Wilayah Pertahanan III (Kogabwilhan III) dan Markas Komando Operasi (Koops) TNI Habema.
(Sumber: Antara)
Menko Polkam kunjungi PT Freeprot Indonesia di Timika, Papua Tengah, Kamis, 6 November 2025. ANTARA/Walda Marison. (Antara)