Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam) Djamari Chaniago mengisahkan momen ketika dirinya dipilih oleh Presiden Prabowo Subianto untuk menjabat sebagai Menko Polkam pada Rabu, 18 September 2025.
Ia menjelaskan kepada awak media bahwa sejak awal dirinya kerap berhubungan dengan Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin.
"Saya kan berada bersama sama dengan tim yang berada dengan Pak Sjafrie. Sehingga katakanlah kontak dengan pak presiden kan agak sering," ujar Djamari, yang merupakan senior Sjafrie dan Prabowo saat di Akabri, ketika ditemui di kantor Kemenko Polkam, Jakarta Pusat.
Menurutnya, dalam berbagai pertemuan bersama Sjafrie dan Prabowo, tidak pernah ada pembicaraan mengenai penunjukan dirinya sebagai Menko Polkam. Djamari baru mengetahui hal itu setelah menerima telepon dari pihak Istana Negara sehari sebelum pelantikan.
Baca Juga: Hari Pertama Menjabat, Djamari Gelar Rapat Perdana dengan Deputi Kemenko Polkam
"Diberi tahu (akan menjadi Menko Polkam) karena tahapannya naik pangkat dulu, baru (pelantikan)," kata Djamari.
Ia enggan mengungkap siapa yang menghubunginya untuk datang ke Istana. Namun, setelah resmi dilantik, mantan Pangkostrad tersebut menyatakan kesiapannya menjalankan amanah menjaga stabilitas politik dan keamanan nasional.
Prabowo melantik Djamari sebagai Menko Polkam definitif menggantikan Sjafrie yang sebelumnya mengisi posisi itu secara ad interim. Pelantikan berlangsung bersamaan dengan reshuffle Kabinet Merah Putih jilid ketiga.
Baca Juga: Prabowo Lantik Djamari Chaniago Jadi Menko Polkam Gantikan Budi Gunawan
Selain Djamari, Presiden juga melantik sejumlah menteri dan wakil menteri baru, antara lain Erick Thohir sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga, Afriansyah Noor sebagai Wakil Menteri Ketenagakerjaan, Rohmat Marzuki sebagai Wakil Menteri Kehutanan, Farida Farichah sebagai Wakil Menteri Koperasi, dan Angga Raka Prabowo sebagai Kepala Badan Komunikasi Pemerintah RI.
Kebijakan reshuffle tersebut tertuang dalam Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 96P Tahun 2025 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Menteri serta Wakil Menteri Negara Kabinet Merah Putih Periode 2024—2029, yang ditetapkan pada 8 September 2025.
Djamari sendiri merupakan alumnus Akabri tahun 1971, senior dari Presiden Prabowo yang lulus pada tahun 1974. Usai pensiun dari TNI, ia pernah menjabat Komisaris Utama PT Semen Padang, dan kini masih aktif sebagai anggota Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan periode 2025—2030.