Ntvnews.id, Jakarta - Bangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Atthoriyah di Kampung Pasir Buleud RT 02 RW 04, Desa Cinengah, Kecamatan Rongga, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat ambruk diterjang longsor, Minggu, 26 Oktober 2025 sore. Akibatnya, seorang santriwati meninggal dunia tertimpa reruntuhan.
Menurut Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) KBB, longsor terjadi sekitar pukul 17.45 WIB saat hujan deras mengguyur wilayah selatan Bandung Barat. Hujan deras menyebabkan tanah dari tebing di belakang bangunan pondok pesantren menghantam dan meruntuhkan bangunan utama.
"Hujan dengan intensitas tinggi menyebabkan tebing di belakang pesantren longsor dan menimpa bangunan. Satu santriwati meninggal dunia tertimpa reruntuhan," ujar Kepala Pelaksana BPBD KBB Asep Sehabudin, dikutip Selasa, 28 Oktober 2025.
Korban tewas bernama Nuri binti Pudin (15). Kala itu, Nuri tengah berwudu di area kamar mandi pesantren. Tapi tak lama berselang, tiba-tiba dari balik dinding tanah longsor menerjang bangunan hingga ambruk dan menimpa korban.
"Korban sempat berusaha dievakuasi oleh warga ke Puskesmas terdekat, tapi nyawanya tidak tertolong," ucap Asep.
Bangunan pesantren yang juga difungsikan sebagai ruang belajar rusak berat. Sementara santri lainnya selamat dari kejadian itu, lantaran berada di ruang berbeda.
Asep mengatakan, tim BPBD Bandung Barat sudah melakukan assesment cepat, berkoordinasi dengan aparat desa, dan melaporkan kondisi terkini ke pemerintah daerah.
"Kami sudah kirim tim untuk asesmen, koordinasi dengan perangkat desa, dan menyiapkan kebutuhan darurat bagi para santri dan pengelola ponpes," jelas Asep.
Petugas gabungan masih berjaga di lokasi guna memastikan tak ada longsoran susulan.
BPBD pun mengingatkan agar masyarakat di wilayah rawan perbukitan meningkatkan kewaspadaan menghadapi potensi longsor seiring meningkatnya curah hujan. Warga diminta segera melapor jika ada tanda-tanda pergerakan tanah, jangan menunggu sampai terjadi bencana.
Ilustrasi mayat. (Antara)