Ntvnews.id, Canbera - Seorang pria di Bandara Internasional Melbourne mengalami luka bakar setelah power bank berbaterai litium yang disimpannya di saku tiba-tiba terbakar. Akibat kejadian itu, pria tersebut mengalami luka pada kaki dan jarinya.
Dilansir dari BBC, Senin, 10 November 2025, pria berusia sekitar 50 tahun itu tengah berada di lounge bisnis Qantas pada Kamis, 6 November 2025pagi ketika power bank miliknya meledak dan memercikkan api. Asap tebal langsung memenuhi ruangan eksklusif tersebut, sehingga 150 penumpang harus dievakuasi.
Petugas dengan sigap menolong korban dan membawanya ke toilet untuk melakukan tindakan pertolongan pertama sambil menunggu tim medis datang. Pria tersebut kemudian dibawa ke rumah sakit dalam kondisi stabil dan diperbolehkan pulang setelah mendapat perawatan.
Seorang saksi mata mengaku melihat cairan baterai berceceran di sekitar lokasi kejadian. Sementara itu, juru bicara Qantas menyampaikan bahwa lounge ditutup selama dua jam untuk proses pembersihan dan pemeriksaan keamanan. Setelah dinyatakan aman, area tersebut kembali dibuka.
Produser film asal Australia, Leanne Tonkes, yang berada di lokasi kejadian, sempat mengunggah foto power bank yang terbakar beberapa saat setelah insiden itu terjadi.
"Semoga pria yang terbakar itu baik-baik saja," tulisnya di Instagram.
Baca Juga: AirAsia Perketat Aturan Penggunaan Power Bank di Pesawat Demi Keamanan
Ia juga menambahkan, "Ikut mengapresiasi tindakan cepat pria yang gesit membantu dan staf yang membawa korban ke toilet, serta mengevakuasi semua orang dari lounge."
Insiden ini menyoroti kembali bahaya penggunaan power bank berbaterai litium di area publik, terutama dalam penerbangan. Sejumlah maskapai, termasuk Qantas, memiliki aturan ketat terkait perangkat tersebut.
Bagasi Hongkong Airline Tebakar Gegara Powerbank (Flight Global)
Qantas kini sedang meninjau ulang kebijakan mengenai penumpang yang membawa baterai litium dan power bank, serta berencana mengumumkan pembaruan dalam waktu dekat.
Sebagian besar maskapai penerbangan menyarankan agar power bank disimpan dalam jangkauan seperti di tas di bawah kursi dan tidak ditempatkan di bagasi kabin atas.
Kasus serupa juga pernah terjadi pada Juli lalu di pesawat Virgin Australia rute Sydney–Hobart, di mana power bank di loker kabin atas memicu kebakaran. Maskapai tersebut kini mewajibkan penumpang agar menyimpan power bank di tempat yang mudah terlihat selama penerbangan.
Sementara itu, di Korea Selatan, sebuah kebakaran pesawat penumpang pada Januari lalu juga diduga disebabkan oleh ledakan power bank.
Maskapai internasional seperti Emirates, Cathay Pacific, China Airlines, Korean Air, dan Singapore Airlines telah melarang penggunaan maupun pengisian daya power bank selama penerbangan. Selain itu, mereka membatasi jumlah dan kapasitas baterai yang boleh dibawa penumpang, yakni maksimal dua unit dengan kapasitas antara 100Wh hingga 160Wh.
Ilustrasi power bank ((Antara) )