Kepala BPS Tegaskan Pelemahan Konsumsi Tidak Sama dengan Penurunan Daya Beli

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 5 Nov 2025, 16:57
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Kunjungan Kepala BPS RI, Amalia Adininggar Widyasanti Kunjungan Kepala BPS RI, Amalia Adininggar Widyasanti (NTVnews.id)

Ntvnews.id, Jakarta - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti menegaskan bahwa penurunan konsumsi rumah tangga pada kuartal III 2025 tidak bisa disimpulkan sebagai penurunan daya beli masyarakat. Menurutnya, pelemahan konsumsi lebih disebabkan oleh faktor musiman, bukan melemahnya kemampuan belanja rakyat.

Saat ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu, 5 November 2025, Amalia menjelaskan bahwa pergerakan konsumsi rumah tangga memang bervariasi antar kuartal karena adanya perbedaan waktu kegiatan besar keagamaan dan liburan.

"Tapi kalau kita lihat, konsumsi rumah tangga itu kan juga salah satunya dipengaruhi oleh siklus musiman ya kan. Karena memang di kuartal ke-III ini kalau event-event besarnya seperti libur keagamaan yang panjang kan tidak sepanjang di kuartal ke-II,” ujarnya.

Baca Juga: Kepala BPS Ungkap Pertumbuhan Ekonomi Kuartal III Masih Solid Didukung Ekspor

Amalia menekankan bahwa meski secara kuartalan terjadi penurunan tipis, konsumsi rumah tangga masih tergolong solid, terutama jika dibandingkan dengan periode sebelumnya yang dipengaruhi oleh momen libur panjang.

"Tapi kalau kita lihat tetap masih solid, walaupun kalau dibandingkan dengan triwulan ke-II kan sedikit melemah tipis,” katanya.

Kunjungan Kepala BPS RI, Amalia Adininggar Widyasanti  <b>(NTVnews.id)</b> Kunjungan Kepala BPS RI, Amalia Adininggar Widyasanti (NTVnews.id)

Ketika ditanya mengenai kemungkinan penurunan daya beli masyarakat, Amalia menampik anggapan tersebut.

"Enggak. Karena itu beda musim. Di kuartal ke-II kan banyak libur termasuk libur lebaran, idul adha-idul fitri yang panjang itu kan membuat orang banyak spending dan juga banyak travelling,” tegasnya.

Baca Juga: BPS DKI: 330 Ribu Orang di Jakarta Masih Nganggur

Amalia menambahkan, konsumsi rumah tangga tidak bisa secara langsung disamakan dengan daya beli, karena keduanya dipengaruhi oleh faktor yang berbeda.

"Enggak, jangan," ujarnya singkat sambil meninggalkan lokasi.

Selain membahas konsumsi, Amalia juga menyinggung soal lapangan kerja dan tingkat pengangguran terbuka (TPT) yang turun secara tahunan (year on year). Ia menjelaskan bahwa kondisi pasar tenaga kerja bersifat dinamis, dengan sebagian pekerja terdampak PHK, namun juga ada yang terserap oleh lapangan kerja baru.

"Sebenarnya ada yang PHK, dan ada yang masuk diserap lapangan kerja, kebetulan di Bulan Agustus itu juga jumlah angkatan kerjanya meningkat, tetapi dengan peningkatan jumlah angkatan kerja itu ada banyak yang diserap tetapi ada juga yang menganggur,” tuturnya.

"Jadi memang di dalam pasar tenaga kerja itu ada yang masuk dan ada yang keluar,” tambahnya.

Amalia menyimpulkan, pertumbuhan ekonomi kuartal III 2025 masih menunjukkan ketahanan struktural, dengan ekspor dan investasi tetap tumbuh solid, serta konsumsi rumah tangga tetap terjaga meski dipengaruhi faktor musiman.

x|close