Pemerintah Siapkan Rp12 Triliun untuk Beasiswa Kursus Bahasa Calon Pekerja Luar Negeri

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 5 Nov 2025, 05:15
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar (Cak Imin) Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar (Cak Imin) (NTVnews.id)

Ntvnews.id, Jakarta - Pemerintah akan mengalokasikan anggaran sebesar Rp12 triliun untuk program beasiswa kursus pelatihan serta peningkatan kemampuan bahasa bagi lulusan SMA dan SMK yang berminat bekerja di luar negeri.

"Insya Allah akan disiapkan Rp12 triliun untuk pelatihan dan peningkatan mutu bahasa para calon tenaga kerja yang bekerja dengan pasar luar negeri," kata Menteri Koordinator Pembangunan Masyarakat, Muhaimin Iskandar, usai rapat terbatas bersama Presiden Prabowo Subianto di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa, 4 November 2025.

Muhaimin, yang akrab disapa Cak Imin, menjelaskan bahwa beasiswa kursus tersebut akan difokuskan pada peningkatan kemampuan bahasa dan keterampilan teknis sesuai kebutuhan pasar tenaga kerja global.

Adapun pelatihan yang akan diselenggarakan meliputi sejumlah bidang keahlian, seperti pengelasan (welder), perawatan lansia (caregiver), dan perhotelan (hospitality). Program ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan daya saing lulusan sekolah menengah agar siap bersaing di pasar kerja internasional.

Baca Juga: UNS Cabut Beasiswa KIP-K Mahasiswi yang Ketahuan Dugem, Disebut Langgar Kode Etik

"Pemerintah akan memperbanyak beasiswa kursus kapasitas lulusan SMA dan SMK yang mau bekerja ke luar negeri," ujar Cak Imin.

Ia menambahkan, program beasiswa kursus tersebut dijadwalkan mulai berjalan pada akhir tahun ini, dengan jumlah peserta yang akan ditentukan kemudian.

Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar (Cak Imin) <b>(NTVnews.id)</b> Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar (Cak Imin) (NTVnews.id)

"Beasiswa dimulai akhir tahun ini dengan jumlah tertentu semaksimal mungkin dan akan dimulai lebih besar lagi pada bulan Januari," ucapnya.

Lebih lanjut, Cak Imin menegaskan bahwa program beasiswa ini berbeda dengan program penyediaan 500 ribu tenaga kerja terampil yang tengah dijalankan oleh Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI).

"Beda," katanya singkat.

Baca Juga: Atasi Kekurangan Dokter, Presiden Prabowo Prioritaskan Beasiswa LPDP untuk Fakultas Kedokteran

Sebelumnya, pemerintah memang telah menyiapkan sebanyak 500 ribu tenaga kerja terampil di sektor pengelasan (welding) dan perhotelan (hospitality) untuk memenuhi kebutuhan pasar tenaga kerja di luar negeri.

Pelaksanaan program tersebut dikoordinasikan oleh Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) dengan dukungan anggaran sekitar Rp8 triliun.

"Arahan Bapak Presiden di dalam sidang kabinet kemarin untuk mempersiapkan 500 ribu tenaga kerja kita di bidang wielder dan hospitality, dan ini tadi dalam pembahasan diminta Menteri P2MI (Mukhtarudin) untuk mengoordinasikan dan anggaran yang disediakan sekitar Rp8 triliun, sehingga ini akan sejalan dengan program pemagangan," ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu, 22 Oktober 2025.

Airlangga menambahkan, program tersebut disusun untuk memenuhi meningkatnya kebutuhan tenaga kerja global di dua sektor utama tersebut, yang saat ini mengalami lonjakan permintaan secara signifikan.

x|close