2 Tewas dalam Serangan Udara Terbaru Israel ke Lebanon

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 4 Nov 2025, 08:50
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Siti Ruqoyah
Editor
Bagikan
Pesawat tempur Israel melancarkan serangan udara di tiga wilayah di Lebanon selatan pada Kamis (2/1/2025), menambah lagi sejumlah pelanggaran terhadap kesepakatan gencatan senjata yang berlaku sejak 27 November 2024. Pesawat tempur Israel melancarkan serangan udara di tiga wilayah di Lebanon selatan pada Kamis (2/1/2025), menambah lagi sejumlah pelanggaran terhadap kesepakatan gencatan senjata yang berlaku sejak 27 November 2024. (Dok.Antara)

Ntvnews.id, LebanonIsrael kembali melancarkan serangan udara ke wilayah Lebanon selatan dengan menargetkan kelompok Hizbullah. Serangan tersebut menewaskan dua orang dan menyebabkan tujuh lainnya luka-luka.

Dilansir dari AFP, Selasa, 4 November 2025, kementerian Kesehatan Lebanon melaporkan bahwa dalam penghitungan awal, serangan udara Israel di kota Doueir, provinsi Nabatiyeh, mengakibatkan satu orang meninggal dunia dan tujuh lainnya mengalami luka-luka.

"Serangan kedua di Aita al-Shaab juga menewaskan satu orang," kata Kementerian Kesehatan Lebanon.

Kantor Berita Nasional Lebanon (NNA) menyebutkan bahwa serangan dilakukan menggunakan pesawat tanpa awak atau drone milik Israel yang menargetkan sebuah mobil di Doueir hingga menyebabkan kendaraan tersebut terbakar.

Baca Juga: UNIFIL Kecam Serangan Israel yang Langgar Kedaulatan Lebanon

Petugas pemadam kebakaran segera dikerahkan ke lokasi untuk memadamkan api yang melalap mobil tersebut. Selain korban jiwa, sekitar lima kendaraan lain juga dilaporkan rusak akibat ledakan.

Menurut laporan NNA, ledakan itu turut menimbulkan kerusakan pada sebuah pusat perbelanjaan di kawasan tersebut. Para pekerja terlihat membersihkan pecahan kaca dan puing dari toko-toko yang terdampak.

Tentara Israel menghancurkan kawasan bersejarah di kota Mhaibib, Lebanon selatan, yang menjadi lokasi makam putra Nabi Yakub. <b>(Antara)</b> Tentara Israel menghancurkan kawasan bersejarah di kota Mhaibib, Lebanon selatan, yang menjadi lokasi makam putra Nabi Yakub. (Antara)

Israel diketahui telah beberapa kali menggempur Lebanon meskipun sebelumnya sempat diberlakukan gencatan senjata pada November 2024. Kesepakatan itu seharusnya mengakhiri konflik bersenjata selama lebih dari setahun antara Israel dan Hizbullah. Namun, dalam beberapa hari terakhir, serangan udara justru kembali meningkat.

Pada Minggu sebelumnya, Israel memperingatkan akan memperhebat operasi militernya terhadap Hizbullah. Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, menuding kelompok tersebut “bermain api” dan menyalahkan Presiden Lebanon karena dianggap lamban dalam merespons situasi keamanan yang memburuk.

Baca Juga: Serangan Udara Israel di Lebanon Selatan Tewaskan Warga Suriah dan Lukai Tujuh Orang

Hizbullah yang didukung Iran disebut berada dalam posisi lemah setelah perang berkepanjangan. Di sisi lain, Amerika Serikat (AS) terus mendesak pemerintah Lebanon agar melucuti senjata kelompok tersebut demi menstabilkan kawasan.

Sementara itu, Presiden Lebanon Joseph Aoun pada Jumat lalu menuduh Israel merespons tawarannya untuk bernegosiasi dengan cara memperbanyak serangan udara.

Meski pihak berwenang Lebanon pernah melakukan pembicaraan tidak langsung dengan Israel, utusan AS Tom Barrack menyatakan kepada wartawan di Bahrain bahwa negaranya kini mendorong agar kedua pihak segera membuka negosiasi langsung guna meredakan ketegangan di perbatasan.

x|close