Uni Eropa Desak Semua Pihak Hormati Gencatan Senjata di Gaza

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 30 Okt 2025, 06:55
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Bendera Uni Eropa di kantor pusat Komisi Eropa di Brussel, Belgia, dalam foto yang diambil pada 23 Mei 2025. Bendera Uni Eropa di kantor pusat Komisi Eropa di Brussel, Belgia, dalam foto yang diambil pada 23 Mei 2025. (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Uni Eropa menyerukan kepada seluruh pihak agar menahan diri dari tindakan apa pun yang berpotensi mengancam keberlangsungan gencatan senjata di Jalur Gaza. Seruan ini disampaikan oleh Juru Bicara Urusan Luar Negeri Komisi Eropa, Anouar El Anouni, pada Rabu, 29 Oktober 2025.

Pernyataan tersebut muncul setelah Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan bahwa serangan udara Israel di Jalur Gaza telah menewaskan lebih dari 100 orang dan melukai lebih dari 250 lainnya sejak pertempuran kembali meningkat pada Selasa, 28 Oktober 2025 malam.

“Uni Eropa memantau dengan cermat perkembangan yang terjadi di Gaza kemarin. Kami kembali menyerukan agar semua pihak terus menghormati gencatan senjata,” ujar El Anouni dalam konferensi pers, sebagaiman dikutip dari Anadolu, Kamis, 30 Oktober 2025.

“Kami mendesak secara tegas agar semua pihak berkomitmen penuh melaksanakan seluruh tahapan rencana untuk menghentikan konflik di Gaza serta menghentikan tindakan apa pun yang dapat melemahkan keberlangsungan gencatan senjata atau memicu kembali pertempuran,” tambahnya.

Baca Juga: China Tegaskan Dialog Jadi Solusi Krisis Ukraina, Tolak Sanksi Sepihak Uni Eropa dan AS

El Anouni juga menekankan bahwa tidak ada solusi militer untuk konflik tersebut dan menyerukan agar “siklus kematian dan kehancuran” segera dihentikan.

Sementara itu, pada Selasa, kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menuduh gerakan perlawanan Palestina Hamas melanggar perjanjian gencatan senjata.

Tuduhan itu muncul setelah Hamas mengembalikan sebagian jenazah seorang sandera yang sebelumnya diambil tentara Israel dua tahun lalu, bukan jenazah sandera lain yang masih ditahan di Gaza sebagaimana diharapkan.

Media Radio Militer Israel Galei Tzahal juga melaporkan bahwa milisi Hamas telah menembaki pasukan Israel di Jalur Gaza pada hari yang sama.

Baca Juga: Mendag: I-EU CEPA Jadi Tonggak Baru Kemitraan Indonesia-Uni Eropa

Menanggapi hal itu, Netanyahu dilaporkan memerintahkan serangan balasan besar-besaran terhadap wilayah Gaza setelah melakukan konsultasi dengan pihak militer.

Di sisi lain, Wakil Presiden Amerika Serikat JD Vance menegaskan bahwa kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas masih tetap berlaku hingga saat ini.

Diketahui, perjanjian gencatan senjata tersebut pertama kali diberlakukan pada 10 Oktober lalu sebagai langkah awal menuju penghentian konflik bersenjata di Gaza.

x|close