Ntvnews.id, Kyiv - Pemerintah Ukraina mengumumkan bahwa Rusia telah menyerahkan kembali sebanyak 1.000 jenazah tentara Kyiv yang gugur dalam pertempuran. Sementara itu, Moskow juga mengonfirmasi telah menerima 31 jenazah tentaranya yang dipulangkan dari Ukraina.
Dilansir dari AFP, Sabtu, 25 Oktober 2025, pertukaran tawanan perang dan jenazah tentara yang gugur menjadi bagian dari kesepakatan antara kedua negara, yang terus berkonflik sejak Rusia melancarkan invasi ke Ukraina pada Februari 2022.
"Langkah-langkah repatriasi telah dilakukan hari ini," tulis Markas Koordinasi Ukraina untuk Penanganan Tawanan Perang dalam unggahan di media sosial.
"Seribu jenazah, yang menurut pihak Rusia adalah prajurit Ukraina, telah dikembalikan ke Ukraina," lanjut pernyataan tersebut.
Pada kesempatan sebelumnya, Rusia juga telah memulangkan jenazah tentara Ukraina dalam beberapa gelombang. Sepanjang Juli hingga September, Kyiv telah menerima sekitar 1.000 jenazah dari Rusia, mencerminkan kerasnya pertempuran yang masih terjadi di berbagai garis depan.
Baca Juga: China Tegaskan Dialog Jadi Solusi Krisis Ukraina, Tolak Sanksi Sepihak Uni Eropa dan AS
Markas Koordinasi Ukraina menyebut, setelah pemulangan ini, aparat penegak hukum akan segera memulai proses identifikasi jenazah. Pihaknya juga menyampaikan apresiasi kepada Komite Palang Merah Internasional (ICRC) atas peran pentingnya dalam memfasilitasi proses repatriasi tersebut.
Sejak dimulainya invasi Rusia ke Ukraina, puluhan ribu tentara dari kedua belah pihak telah tewas, meski angka pasti korban jarang diumumkan secara resmi.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky sebelumnya, pada Februari lalu, menyatakan bahwa negaranya telah kehilangan lebih dari 46.000 tentara, sementara puluhan ribu lainnya masih dinyatakan hilang dalam pertempuran yang belum menunjukkan tanda-tanda mereda.
Arsip - Departemen Luar Negeri AS pada Juli 2025 menyetujui kemungkinan penjualan Sistem Rudal HAWK Fase III ke Ukraina. (Anadolu/as) (Antara)