Purbaya: Saya Harap BLTS Sejahtera Rp31 Triliun Habis di Bulan November

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 3 Nov 2025, 17:37
thumbnail-author
Naurah Faticha
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa menjawab pertanyaan awak media setelah menghadiri Rapat Kerja bersama Komite IV DPD RI di Jakarta, Senin, 3 November 2025. (ANTARA/Aji Cakti) Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa menjawab pertanyaan awak media setelah menghadiri Rapat Kerja bersama Komite IV DPD RI di Jakarta, Senin, 3 November 2025. (ANTARA/Aji Cakti) (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan bahwa Bantuan Langsung Tunai Sementara (BLTS) Sejahtera sebesar Rp31,5 triliun diharapkan dapat tersalurkan sepenuhnya kepada seluruh Keluarga Penerima Manfaat (KPM) pada November 2025.

"Jadi saya harapkan November, sudah habis semua yang Rp31,5 triliun untuk memberikan dorongan tambahan lagi ke perekonomian," ujar Purbaya di Jakarta, Senin, 3 November 2025.

BLTS Sejahtera diberikan sebagai dorongan tambahan bagi perekonomian pada triwulan keempat 2025, dengan besaran Rp900 ribu untuk masing-masing KPM selama tiga bulan.

Program ini menargetkan 35,05 juta KPM yang masuk kelompok desil 1-4. Dari total alokasi Rp31,5 triliun, saat ini Rp18 triliun telah disalurkan, dan sisanya akan dipercepat pencairannya.

Baca Juga: Mensos Pastikan Tak Ada Biaya Pencairan BLTS, Semua Ditanggung Pemerintah

Menteri Sosial Saifullah Yusuf menegaskan bahwa masyarakat penerima bantuan tidak dikenakan biaya apapun dalam proses penyaluran semua jenis bantuan sosial, termasuk BLTS.

Berdasarkan data, sasaran BLTS triwulan IV-2025 (Oktober–Desember) senilai Rp900 ribu mencakup 35.046.783 keluarga dari kelompok sosial ekonomi terendah. Dari jumlah tersebut, 16.144.389 KPM telah memiliki rekening, sementara 18.902.394 KPM belum tercatat memiliki rekening.

Baca Juga: Kemensos Pastikan BLTS Rp900 Ribu Masih Dalam Proses Validasi Data Penerima

Saifullah Yusuf juga menyampaikan bahwa penyaluran bansos dilakukan melalui tahapan validasi dan verifikasi lapangan untuk memastikan data penerima akurat, termasuk distribusi melalui PT Pos Indonesia yang menjangkau daerah terpencil.

"Melalui PT Pos, kita bisa mendapatkan verifikasi langsung, seperti foto rumah, aset, dan profil keluarga penerima manfaat. Jadi, selain menyalurkan bantuan, ada proses pendataan lapangan yang lebih akurat oleh tim mereka," ujar Mensos.

(Sumber: Antara) 

x|close