Putin Klaim Sukses Uji Coba Drone Nuklir Bawah Laut Poseidon

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 30 Okt 2025, 21:01
thumbnail-author
Satria Angkasa
Penulis
thumbnail-author
Tim Redaksi
Editor
Bagikan
Arsip - Presiden Rusia Vladimir Putin bertemu dengan kepala agensi berita internasional besar di St. Petersburg, Rusia 18 Juni 2025. ANTARA/Xinhua/Cao Yang/aa. Arsip - Presiden Rusia Vladimir Putin bertemu dengan kepala agensi berita internasional besar di St. Petersburg, Rusia 18 Juni 2025. ANTARA/Xinhua/Cao Yang/aa. (Antara)

Ntvnews.id, Moskow - Presiden Rusia, Vladimir Putin, Rabu 29 Oktober 2025, mengumumkan bahwa drone torpedo bawah air Poseidon bertenaga nuklir berhasil diuji coba pekan ini.

Dalam pertemuan dengan tentara yang terluka di Rumah Sakit Mandryka Moskow, Putin menyatakan bahwa peluncuran mesin nuklir untuk sistem drone tersebut “untuk pertama kalinya berhasil dilakukan.”

“Uji coba itu sukses besar,” ujar Putin.

Kepala negara Rusia menegaskan bahwa perangkat ini mustahil untuk dicegat, dan dalam hal kecepatan dan kedalaman, Poseidon tidak tertandingi di dunia.

“Tidak ada yang seperti ini dalam hal kecepatan dan kedalaman pergerakan kendaraan tak berawak ini di dunia, dan sepertinya tidak akan ada metode intersepsi dalam waktu dekat,” katanya.

Baca Juga: Putin Umumkan Keberhasilan Uji Coba Rudal Nuklir dengan “Jangkauan Tak Terbatas”

Presiden Rusia Vladimir Putin pada Kamis (26/12/2024) mengeklaim bahwa Presiden AS Joe Biden, yang akan meninggalkan jabatannya, mengusulkan penundaan keanggotaan Ukraina di NATO pada 2021. <b>(ANTARA/Anadolu)</b> Presiden Rusia Vladimir Putin pada Kamis (26/12/2024) mengeklaim bahwa Presiden AS Joe Biden, yang akan meninggalkan jabatannya, mengusulkan penundaan keanggotaan Ukraina di NATO pada 2021. (ANTARA/Anadolu)

Putin juga membandingkan kekuatan Poseidon dengan rudal berat Rusia Sarmat, yang dikenal sebagai salah satu rudal nuklir terkuat di dunia.

“Kekuatan Poseidon jauh melampaui kekuatan rudal jarak antarbenua Sarmat kita yang paling menjanjikan. Belum ada Sarmat di dunia, dan rudal itu belum digunakan di sini—(Sarmat) akan segera digunakan,” jelas Putin.

Presiden Rusia menggambarkan drone tersebut sebagai “ukuran minimal”, dengan ukuran seratus kali lebih kecil daripada reaktor nuklir di kapal selam. Ia menambahkan bahwa para ilmuwan Rusia akan terus mengembangkan sistem persenjataan baru untuk mengurangi korban jiwa di medan perang.(Sumber : Antara)

x|close