Mensos: Usulan Gelar Pahlawan Nasional untuk Soeharto Datang dari Tingkat Daerah

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 30 Okt 2025, 11:45
thumbnail-author
Satria Angkasa
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Menteri Sosial Saifullah Yusuf. ANTARA/I.C. Senjaya Menteri Sosial Saifullah Yusuf. ANTARA/I.C. Senjaya (Antara)

Ntvnews.id, Semarang - Menteri Sosial Saifullah Yusuf menjelaskan bahwa usulan pemberian gelar Pahlawan Nasional untuk mantan Presiden Soeharto berasal dari tingkat daerah dan telah memenuhi syarat untuk diteruskan ke Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan.

"Usulan gelar pahlawan disampaikan dari kabupaten/kota, naik ke provinsi, sampai ke Kementerian Sosial," kata Mensos di Semarang, Kamis.

Menurut Saifullah, mantan Presiden Soeharto sebenarnya sudah pernah diusulkan oleh Kabupaten Sragen pada tahun 2010, namun pada saat itu dinilai belum memenuhi persyaratan.

Ia melanjutkan, tahun ini usulan tersebut telah dianggap layak untuk diteruskan.

“Pada tahun ini, usulan gelar Pahlawan Nasional untuk Soeharto sudah memenuhi syarat,” ujarnya.

Soeharto, kata Saifullah, termasuk satu dari 40 tokoh yang diusulkan untuk mendapatkan gelar Pahlawan Nasional tahun ini.

Baca Juga: Titiek Soeharto Ucapkan Terima Kasih atas Usulan Soeharto Jadi Pahlawan Nasional

“40 nama calon pahlawan nasional yang telah memenuhi syarat telah disampaikan kepada Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan yang diketuai oleh Menteri Kebudayaan Fadli Zon,” jelasnya.

Ia menambahkan bahwa adanya perbedaan pendapat mengenai usulan tersebut merupakan hal yang wajar dan bisa dijadikan pertimbangan dalam proses penetapan.

“Adanya perbedaan pendapat tentang usulan pahlawan nasional dapat dimaklumi, dipahami, dan didengarkan sebagai pertimbangan,” tuturnya.

Saifullah juga menilai bahwa para calon Pahlawan Nasional yang diusulkan, baik yang memiliki kelebihan maupun kekurangan, tetap patut dihormati karena setiap tokoh memiliki kontribusi dan sejarah perjuangannya masing-masing.

“Para calon Pahlawan Nasional yang memiliki kelebihan maupun kekurangan adalah sesuatu yang wajar,” katanya.

Baca Juga: Ketua MPR Sebut Usulan Soeharto Jadi Pahlawan Nasional Sudah Tak Jadi Masalah

Sebelumnya, Kementerian Sosial mengusulkan 40 nama tokoh nasional untuk memperoleh gelar Pahlawan Nasional tahun ini. Beberapa di antaranya ialah aktivis buruh perempuan Marsinah dari Nganjuk, Jawa Timur; Presiden RI ke-2 Soeharto (Jawa Tengah); Presiden RI ke-4 Abdurrahman Wahid (Jawa Timur); Syaikhona Muhammad Kholil, Rais Aam PBNU KH Bisri Syansuri, dan KH Muhammad Yusuf Hasyim dari Tebuireng, Jombang.

Selain itu, terdapat pula Jenderal TNI (Purn) M. Jusuf (Sulawesi Selatan), Jenderal TNI (Purn) Ali Sadikin (Jakarta), H.M. Sanusi (Jawa Timur), H.B. Jassin (Gorontalo), Sultan Muhammad Salahuddin (Nusa Tenggara Barat), Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja (Jawa Barat), H. Ali Sastroamidjojo (Jawa Timur), dr. Kariadi (Jawa Tengah), serta R.M. Bambang Soeprapto Dipokoesomo (Jawa Tengah).

Nama-nama lainnya meliputi Basoeki Probowinoto, Raden Soeprapto, Mochamad Moeffreni Moe’min (Jakarta), KH Sholeh Iskandar (Jawa Barat), Syekh Sulaiman Ar-Rasuli (Sumatera Barat), Zainal Abidin Syah (Maluku Utara), Gerrit Agustinus Siwabessy (Maluku), Chatib Sulaiman (Sumatera Barat), dan Sayyid Idrus bin Salim Al-Jufri (Sulawesi Tengah).

(Sumber : Antara)

x|close