Guru Ikut Jadi Korban, Chiko Edit Foto Cabul Teman SMA hingga Rekan Kuliah

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 24 Okt 2025, 10:01
thumbnail-author
Dedi
Penulis & Editor
Bagikan
Pelaku Deepfake Porno, Chiko Radityatama Agung Putra Pelaku Deepfake Porno, Chiko Radityatama Agung Putra (Instagram SMAN 11 Semarang)

Ntvnews.id, Jakarta - Kasus penyalahgunaan teknologi kecerdasan buatan (AI) yang dilakukan seorang pemuda bernama Chiko Radityatama Agung Putra mengguncang masyarakat Semarang, Jawa Tengah.

Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Diponegoro (Undip) yang juga alumni SMAN 11 Semarang itu diduga membuat dan menyebarkan foto-foto cabul hasil editan AI dengan wajah puluhan perempuan yang ia kenal mulai dari teman SMA, kuliah, hingga guru sekolah.

Kasus ini mencuat setelah ratusan siswa SMAN 11 Semarang menggelar unjuk rasa, menuntut agar mantan rekan mereka itu diproses secara hukum. Salah seorang korban mengaku bahwa kasus ini bermula dari temuan berbagai foto di platform X yang memperlihatkan foto cabul.

“Awalnya teman kami iseng eh malah ketemu akun yang isinya foto teman saya berinisial N. Setelah ditelusuri, banyak juga wajah kami di situ,” paparnya, Rabu, 22 Oktober 2025 lalu.

Baca Juga: Korban Deepfake Porno Mahasiswi Undip Desak Pelaku Dipenjara, Ayah Pelaku Ternyata Polisi

Temuan itu segera menyebar ke grup alumni sekolah. Para alumni kemudian berupaya mencari tahu siapa pelaku di balik penyebaran foto-foto tidak senonoh tersebut. Pencarian mereka tertuju gegara petunjuk berupa foto tas oranye dan latar kamar yang mengarah ke Chiko.

“Karena di situ ada foto tas oranye, kita cek yang punya tas oranye Chiko. Kemudian di akun Twitter itu ada dia ngepost foto kelaminnya, teman-teman saya stalking dan bilang ‘kok kayak kamarnya Chiko’,” beber FA.

FA mengaku terkejut, karena selama ini Chiko dikenal sebagai sosok yang cenderung pendiam dan polos. Namun, bukti-bukti digital membuat para korban yakin bahwa pelakunya memang dia. Mereka pun mendatangi rumah Chiko untuk memastikan langsung.

Saat dikonfrontasi, Chiko disebut mengakui perbuatannya dan berdalih melakukannya karena gabut serta ingin mencoba teknologi AI. Menurut FA, korban Chiko tidak hanya berasal dari lingkungan SMA-nya, melainkan juga dari sekolah lain dan bahkan kampus.

“Dia juga ngedit beberapa cewek. Saya lupa tepatnya siapa aja karena ternyata korbannya bukan dari anak SMA saya aja, ada juga anak-anak SMA lain yang saya nggak kenal. Tapi yang saya tahu itu diedit fotonya ke AI, diedit jadi telanjang,” paparnya.

Jucka Rajendhra Septeria Handhry, kuasa hukum para korban sekaligus alumni SMAN 11 Semarang, menyebut jumlah korban yang teridentifikasi sudah mencapai puluhan orang, dan 15 di antaranya telah menunjuk dirinya sebagai pengacara.

Baca Juga: Tega, Ayah Kandung Cabuli Anaknya Sendiri di Pariaman

“Kalau sampai dengan saat ini yang kami tahu masih sekitar 30-an (orang). Yang telah menunjuk kami sebagai kuasa hukum sudah ada 15 orang,” kata Jucka, Rabu, 22 Oktober 2025. 

Rentang usia korban pun bervariasi, mulai dari siswi aktif berusia 16 tahun hingga mahasiswa berusia 19 tahun.

“Korban yang sudah didampingi rentang usianya 16/19 tahun. Yang 16 tahun itu yang masih siswi aktif,” sambungnya.

Lebih mengejutkan lagi, di antara foto-foto yang ditemukan, terdapat foto seorang guru SMA yang diambil ketika sedang hamil. Selain itu, ribuan file gambar tersimpan di Google Drive milik pelaku.

“Kalau berdasarkan keterangan yang ada, masih ada 1.100 foto di harddisk pelaku. Untuk 1.100 itu kita belum tahu itu bentuknya editan atau apa, karena itu hanya diketahui file Google Drive isinya ada 1.100 foto yang kita belum tahu itu masih mentah atau sudah diedit, dan akankah disebarluaskan kembali atau bagaimana,” ujar Jucka.

x|close