Konsumen Aqua Protes Keras Usai Sidak Gubernur Jabar Ungkap Sumber Air dari Sumur Bor

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 24 Okt 2025, 09:07
thumbnail-author
Dedi
Penulis & Editor
Bagikan
Konsumen Aqua Protes Konsumen Aqua Protes (Instagram)

Ntvnews.id, Jakarta - Sidak yang dilakukan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi ke pabrik air mineral Aqua di Kabupaten Subang pada Selasa, 21 Oktober 2025, memicu gelombang reaksi publik.

Dalam kunjungan tersebut, Dedi menemukan bahwa air yang digunakan Aqua ternyata berasal dari sumur bor dalam, bukan dari mata air pegunungan sebagaimana yang selama ini diyakini masyarakat.

Temuan ini sontak memancing kekecewaan luas di kalangan konsumen. Di media sosial, banyak pengguna menumpahkan rasa tidak puas mereka terhadap klaim “air pegunungan” yang selama ini melekat pada merek Aqua. Beberapa bahkan mengunggah video protes sebagai bentuk ketidakpercayaan terhadap produk yang telah mereka konsumsi selama bertahun-tahun.

“Untuk Aqua, saya sebagai konsumen tolong ini hapus nih di 100% murni dari air pegunungan. Tolong klarifikasinya ternyata airnya dari sumur bor yang di bor berapa ratus meter,” ujar seorang konsumen dalam video yang beredar luas.

Baca Juga: Kawendra Desak BPKN Selidiki Temuan Sumber Air Aqua dari Sumur Bor

Protes serupa juga disampaikan oleh seorang pria berseragam hitam dalam rekaman lain. Dengan nada kesal, ia menegaskan kekecewaannya sambil memperlihatkan aksi protes simbolik.

“Tolong klarifikasinya, ini dibuang aja 100% murni dari mineral air pegunungan. Saya kecewa sebagai konsumen nih,” ucapnya sambil merobek plastik di botol Aqua.

Gelombang protes ini akhirnya ditanggapi oleh pihak Danone, perusahaan yang memproduksi Aqua. Melalui keterangan resminya, manajemen menegaskan bahwa air Aqua tetap berasal dari sumber air pegunungan yang terlindungi, bukan dari air permukaan seperti yang diduga banyak pihak.

"Air AQUA berasal dari 19 sumber air pegunungan yang tersebar di seluruh Indonesia. Setiap sumber air dipilih melalui proses seleksi ketat yang melibatkan 9 kriteria ilmiah, 5 tahapan evaluasi, Minimal 1 tahun penelitian," demikian pernyataan resmi Danone.

Baca Juga: BPKN Bakal Panggil Manajemen Aqua Terkait Dugaan Penggunaan Air Tanah

Perusahaan juga menjelaskan bahwa pengambilan air dilakukan dari akuifer dalam dengan kedalaman antara 60 hingga 140 meter, bukan dari air tanah dangkal.

"Bukan dari air permukaan atau air tanah dangkal," tulis Danone dalam penjelasannya.

Danone menambahkan, air yang berasal dari akuifer tersebut terlindungi secara alami oleh lapisan kedap air, sehingga bebas dari kontaminasi dan aman untuk dikonsumsi. Beberapa titik sumber bahkan disebut memiliki sifat self-flowing, yaitu mengalir secara alami tanpa bantuan pompa.

"Akuifer ini terlindungi secara alami oleh lapisan kedap air sehingga bebas dari kontaminasi aktivitas manusia dan tidak mengganggu penggunaan air masyarakat," tegas pihak Danone.

x|close