Ntvnews.id, Seoul - Pemerintah Korea Selatan menggelar rapat keamanan darurat pada Rabu 22 Oktober 2025 untuk membahas situasi regional dan langkah-langkah respons setelah Korea Utara menembakkan beberapa rudal balistik jarak pendek ke arah Laut Jepang. Informasi tersebut disampaikan oleh Kantor Kepresidenan Korea Selatan.
Menurut laporan Yonhap News Agency, rudal-rudal yang diluncurkan oleh Pyongyang terbang sejauh sekitar 350 kilometer dan diduga jatuh di wilayah perairan Korea Utara. Peluncuran ini menjadi yang pertama sejak Presiden Korea Selatan Lee Jae-myung resmi menjabat pada Juni lalu.
Kantor Kepresidenan Korea Selatan menyampaikan bahwa Kantor Keamanan Nasional memimpin rapat darurat yang dihadiri oleh sejumlah pejabat tinggi, termasuk perwakilan dari Kepala Staf Gabungan, Kementerian Pertahanan, dan lembaga terkait lainnya.
Baca Juga: Korea Utara Kembali Luncurkan Rudal Balistik ke Laut Jepang
“Dalam pertemuan tersebut, langkah-langkah respons yang diambil oleh pemerintah, Kementerian Pertahanan, dan Angkatan Bersenjata ditinjau, dan kemungkinan dampak insiden tersebut terhadap situasi di Semenanjung Korea juga dikaji,” demikian pernyataan resmi kantor kepresidenan.
Pemerintah Seoul menegaskan akan memantau secara ketat setiap tindakan Korea Utara ke depan, termasuk potensi peluncuran rudal lanjutan, serta mempertimbangkan tindakan yang diperlukan untuk menjaga keamanan nasional.
(Sumber : Antara)