Israel Bongkar Pusat Bantuan AS di Gaza Usai Gencatan Senjata dengan Hamas

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 13 Okt 2025, 10:32
thumbnail-author
Muhammad Fikri
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Arsip - Warga Palestina menunggu bantuan makanan dari pusat distribusi makanan di kamp pengungsi Jabalia, Jalur Gaza utara, 11 Mei 2025. Arsip - Warga Palestina menunggu bantuan makanan dari pusat distribusi makanan di kamp pengungsi Jabalia, Jalur Gaza utara, 11 Mei 2025. (ANTARA)

Ntvnews.id, Gaza - Militer Israel membongkar pusat distribusi bantuan kemanusiaan milik Gaza Humanitarian Foundation (GHF) di Jalur Gaza, hanya beberapa hari setelah gencatan senjata dengan Hamas diberlakukan, menurut sejumlah sumber Palestina pada Minggu, 12 Oktober 2025. 

Sumber-sumber Palestina yang meminta identitasnya dirahasiakan mengatakan, pembongkaran itu menargetkan fasilitas milik Gaza Humanitarian Foundation (GHF), organisasi asal Amerika Serikat yang dibentuk pada Mei 2025 dengan dana pemerintah AS dan beroperasi di bawah pengawasan militer Israel.

GHF didirikan sebagai alternatif bagi UNRWA dan lembaga internasional lainnya, setelah Israel menuduh Hamas menyalahgunakan bantuan kemanusiaan untuk kepentingan militer. Empat pusat utama GHF yang berada di wilayah tengah dan selatan Gaza dijaga ketat oleh tentara Israel.

Baca Juga: Segera KTT Perdamaian Gaza, Bagaimana Nasib Hamas di Masa Depan?

Fasilitas tersebut menuai kecaman dari warga Palestina, yang menilai lokasi itu tidak aman. Kantor media Hamas melaporkan lebih dari 2.500 orang tewas dan 18.000 lainnya terluka akibat insiden kerumunan dan penembakan sejak GHF mulai beroperasi. Angka ini belum dapat diverifikasi secara independen.

Menurut sumber, pembongkaran dilakukan pada malam hari tanpa pemberitahuan sebelumnya, termasuk di salah satu lokasi yang berada dekat pos pemeriksaan Netzarim yang dikendalikan oleh Israel.

Hingga kini, militer dan pemerintah Israel belum memberikan tanggapan atas laporan tersebut. Namun, Radio Militer Israel melaporkan bahwa “proyek pusat distribusi AS telah berakhir tanpa pengumuman resmi.”

Langkah ini dilakukan di tengah upaya para mediator internasional untuk memulihkan aliran bantuan ke Gaza setelah dua tahun perang yang membuat 2,3 juta penduduk di wilayah itu bergantung pada bantuan kemanusiaan.

Baca Juga: IHSG Dibuka Melemah, Rupiah Tertekan di Rp16.590 per Dolar AS

Gencatan senjata antara Israel dan Hamas mulai berlaku pada Jumat, 10 Oktober 2025, usai tiga hari perundingan di Sharm el-Sheikh, Mesir, yang dimediasi oleh Mesir, Qatar, Turkiye, dan Amerika Serikat.

(Sumber: Antara)

 
 
 
x|close