Ntvnews.id, Mexico - Presiden Kolombia, Gustavo Petro, mengajukan usulan agar markas Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) dipindah ke Qatar, dengan tujuan memastikan badan tersebut tetap mudah diakses oleh negara-negara anggotanya.
Usulan ini disampaikan Petro setelah visanya dicabut oleh pemerintah Amerika Serikat ketika ia mengikuti agenda Sidang Majelis Umum PBB di New York pekan lalu.
“Saya mengusulkan kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa supaya markas Dewan Keamanan, setidaknya untuk sementara, dipindah ke Qatar,” kata Presiden Kolombia melalui media sosial X pada Kamis, 2 Oktober 2025 waktu setempat.
Petro menilai Qatar memiliki kemampuan menjadi mediator yang efektif dalam konflik bersenjata. Ia menyatakan, “kenal sang Emir dan rakyatnya dan paham pengalaman mereka.”
Baca Juga: PBB Sebut Israel Bunuh Rata-Rata 100 Warga Palestina Per Hari di Gaza
Selain itu, Presiden Kolombia mendorong agar Qatar segera memulai proses mediasi, termasuk memastikan akses pangan bagi masyarakat di Jalur Gaza yang saat ini masih menjadi sasaran serangan pasukan Zionis Israel.
Sebelumnya, Departemen Luar Negeri AS mengumumkan pencabutan visa Petro atas alasan “tindakan sembrono dan provokatif” yang dilakukan selama berada di New York.
Menanggapi keputusan tersebut, Petro menyatakan bahwa Washington tidak lagi menghargai hukum internasional dan menekankan bahwa markas PBB sebaiknya dipindahkan dari wilayah Amerika Serikat.
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Kolombia menuduh AS melanggar norma diplomatik dan berupaya membatasi kedaulatan Kolombia.
(Sumber: Antara)