Ntvnews.id, Jakarta - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu menyinggung langsung pidato Presiden Indonesia, Prabowo Subianto dalam Debat Umum Sidang Majelis Umum ke-80 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Sorotan tersebut dilontarkan Netanyahu saat ia menjadi pembicara pada hari terakhir forum internasional itu, Jumat, 26 September 2025. Dalam pidatonya, Netanyahu menyatakan bahwa ia mencatat dengan serius pernyataan penuh semangat Presiden Prabowo yang menegaskan dukungan terhadap Palestina.
Baca Juga: Pidato Netanyahu di Sidang Umum PBB Diwarnai Aksi Protes Walk Out Puluhan Negara
"Saya mencatat, seperti halnya Anda juga pasti mencatat, kata-kata yang penuh semangat yang disampaikan di sini oleh Presiden Indonesia. Ini adalah negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia. Dan ini juga merupakan pertanda tentang apa yang bisa terjadi di masa depan,” ucap Netanyahu, dikutip Sabtu, 27 September 2025.
Netanyahu menekankan bahwa banyak pemimpin Arab dan Muslim yang disebutnya berpikiran maju telah menyadari manfaat bekerja sama dengan Israel. Ia mengklaim, kemitraan tersebut bisa membuka akses terhadap teknologi canggih Israel, mulai dari bidang kedokteran, sains, pertanian, pengelolaan air, pertahanan, hingga kecerdasan buatan (AI).
“Saya percaya bahwa dalam beberapa tahun ke depan, Timur Tengah akan terlihat sangat berbeda. Banyak dari mereka yang hari ini memerangi Israel, akan lenyap besok. Para pembawa damai yang berani akan menggantikan mereka,” ucap dia.
Arsip - Pemimpin Israel Benjamin Netanyahu. (ANTARA/Anadolu) (Antara)
Selain menyindir Prabowo, Netanyahu juga membantah tuduhan bahwa Israel dengan sengaja membuat rakyat Gaza kelaparan. Ia justru mengklaim bahwa Israel telah menyalurkan lebih dari 2 juta ton makanan ke Gaza setiap hari, termasuk satu ton telur per orang, yang disebutnya setara dengan 3.000 kalori per hari.
“Jika ada warga Gaza yang tidak mendapat cukup makanan, itu karena Hamas yang mencurinya. Hamas mencuri, mengimpor, dan menjualnya dengan harga yang sangat tinggi,” ungkapnya.
Namun, pernyataan Netanyahu berbanding terbalik dengan laporan resmi Kementerian Kesehatan Gaza. Pada awal September 2025, tercatat 404 warga Gaza meninggal akibat malnutrisi, termasuk 141 anak-anak.
Baca Juga: Kelakar PM Israel Netanyahu di Tengah Tekanan Internasional
Dalam 24 jam terakhir saja, ada lima korban jiwa baru, salah satunya anak-anak. Catatan itu menunjukkan semakin parahnya dampak blokade Israel terhadap warga sipil.
Sepanjang Agustus 2025, jumlah korban meninggal akibat kelaparan mencapai 185 orang, menjadikannya angka bulanan tertinggi sejak Israel memperketat pengepungan pada Maret tahun ini.
Selain itu, saat ini terdapat lebih dari 43.000 balita serta 55.000 ibu hamil dan menyusui yang menderita malnutrisi di Jalur Gaza, berdasarkan data otoritas setempat.
(Sumber: Antara)