Ntvnews.id, Jakarta - Dinas Rahasia Amerika Serikat saat ini melakukan penyelidikan terkait gangguan pada eskalator dan teleprompter yang terjadi saat Presiden Donald Trump beserta Ibu Negara Melania Trump menghadiri Sidang Majelis Umum PBB (UNGA). Investigasi difokuskan pada kemungkinan adanya aksi peretasan yang disengaja.
Bloomberg, dalam laporannya pada Rabu, 24 September 2025, mengutip sejumlah sumber yang menyebutkan hal tersebut.
Sehari sebelumnya, seorang pejabat PBB menyampaikan kepada RIA Novosti bahwa eskalator di markas besar PBB yang ditumpangi Trump dan Melania sempat berhenti akibat sistem pengaman yang aktif secara tidak sengaja.
Baca Juga: Trump: Ukraina Siap Merebut Kembali Seluruh Wilayahnya
Juru Bicara Sekretaris Jenderal PBB Stephane Dujarric kemudian memberikan penjelasan bahwa, mekanisme pengaman bawaan pada eskalator kemungkinan besar terpicu oleh videografer yang sedang mendokumentasikan kedatangan Presiden AS dan istrinya.
Menurutnya, sistem tersebut memang dirancang untuk mencegah orang atau benda tersangkut dalam roda gigi eskalator.
"Videografer tersebut mungkin secara tidak sengaja memicu fungsi keselamatan itu," ujar Dujarric kepada para wartawan, sembari menambahkan bahwa juru kamera itu berasal dari delegasi AS.
Presiden AS Donald Trump (Istimewa)
Baca Juga: Prabowo Minta Trump Pimpin Upaya Perdamaian Perang di Gaza
Dalam pidatonya yang berlangsung 56 menit di forum Majelis Umum PBB, Trump menyampaikan keluhan bahwa ia dan Melania sempat terjebak di eskalator, sementara teleprompter juga berhenti tepat di awal ia berpidato.
Trump bahkan menyindir bahwa satu-satunya hal yang ia dapatkan dari PBB adalah eskalator dan teleprompter “yang buruk.” (Sumber: Antara)