Istri Gus Dur Minta Delpedro Cs Dibebaskan

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 24 Sep 2025, 08:03
thumbnail-author
Moh. Rizky
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Sinta Nuriyah, istri Presiden ke-4 Indonesia Abdurrahman Wahid atau Gus Dur tak kuasa menahan tangis saat memeluk ibu Delpedro Marhaen, aktivis yang ditahan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa, 23 September 2025. Sinta Nuriyah, istri Presiden ke-4 Indonesia Abdurrahman Wahid atau Gus Dur tak kuasa menahan tangis saat memeluk ibu Delpedro Marhaen, aktivis yang ditahan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa, 23 September 2025. (ANTARA)

Ntvnews.id, Jakarta - Beberapa tokoh Gerakan Nurani Bangsa (GNB) seperti istri Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, Sinta Nuriyah Wahid; dan mantan Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin; mendatangi Polda Metro Jaya pada Selasa, 23 September 2025 pagi. Mereka mengunjungi para aktivis yang masih ditahan di Polda Metro Jaya terkait aksi unjuk rasa berujung kerusuhan akhir Agustus 2025 lalu.

Sinta Nuriyah Wahid mengaku turut prihatin dengan kondisi para aktivis demokrasi yang masih ditahan hingga kini. Menurut dia, para aktivis merupakan anak-anak bangsa yang akan melanjutkan cita-cita demokrasi Indonesia. Ia juga telah bersurat kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo agar para aktivis bisa segera dibebaskan.

"Gerakan Nurani Bangsa datang kemari untuk meluruskan semuanya itu dan membebaskan semuanya itu. Karena mereka adalah anak bangsa kita yang berjuang untuk kemanusiaan dan untuk negara Indonesia," ujar Sinta.

Ia meminta kepolisian untuk segera memberikan penangguhan penahanan kepada para aktivis. Gerakan Nurani Bangsa juga siap menjadi penjamin bagi mereka.

Baca Juga: Istri Gus Dur Menangis Saat Peluk Ibu Aktivis Delpedro di Polda Metro Jaya

"Kami sudah bersepakat dari Gerakan Nurani Bangsa menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari upaya penangguhan itu. Jadi poinnya kami bersedia untuk menjadi penjamin," kata Lukman.

Sebelumnya, Polda Metro Jaya menangkap puluhan orang dalam aksi demonstrasi sejak 25-31 Agustus 2025. Salah satu pelaku masuk dalam klaster menghasut orang lain untuk berunjuk rasa.

Total enam diduga pelaku provokasi ditangkap. Mereka antara lain Direktur Lokataru Foundation Delpedro Marhaen; staf Lokataru Foundation Muzaffar Salim; selebgram Figha Lesmana; admin akun media sosial (medsos) Gejayan Memanggil, Syahdan Husein; aktivis muda Khariq Anhar, serta seorang pria berinisial RAP.

x|close