Ntvnews.id, Lima - Ratusan demonstran antipemerintah kembali memadati jalanan ibu kota Lima, Peru, dalam aksi lanjutan pada Minggu, 21 September 2025 waktu setempat. Aksi ini digelar sehari setelah bentrokan sengit yang menyebabkan sedikitnya 18 orang terluka, termasuk aparat kepolisian dan jurnalis.
Dikutip dari AFP, Selasa, 23 September 2025, aksi protes yang digerakkan oleh generasi muda atau Gen Z Peru ini berbentuk long march menuju kantor pemerintahan Presiden Dina Boluarte di pusat kota Lima. Polisi dikerahkan dalam jumlah besar untuk menjaga jalannya demonstrasi.
Gelombang kerusuhan di Peru telah berlangsung selama beberapa bulan, dipicu oleh meningkatnya kejahatan terorganisir serta maraknya kasus pemerasan. Sejumlah survei menunjukkan banyak warga menilai pemerintah dan Kongres yang dikuasai kelompok konservatif sarat dengan praktik korupsi.
Baca Juga: 800 Ribu Demosntran di Paris Siap Turun ke Jalan
Aksi protes semakin meluas sejak pekan lalu, menyusul keputusan legislatif Peru yang mengesahkan undang-undang baru. Aturan tersebut mewajibkan kaum muda ikut serta dalam program pensiun swasta, meskipun kondisi kerja di banyak sektor masih tidak aman.
Pada Minggu, 21 September 2025 malam, situasi sempat memanas ketika sekelompok demonstran melempari aparat dengan batu dan bom molotov. Polisi merespons dengan menembakkan gas air mata ke arah massa.
"Saya sangat marah, saya merasa benar-benar disesatkan oleh pemerintahan ini... dan Kongres yang melayani partai-partai politik," kata Xiomi Aguiler (28), salah satu peserta aksi. Ia bahkan menyebut partai-partai politik sebagai "mafia yang mengakar di negara ini".
Baca Juga: Demosntran Gerebek Rumah PM Israel, Netanyahu Ternyata Kabur
Sementara itu, seorang mahasiswa berusia 18 tahun, Jonatan Esquen, menilai aksi ini sebagai "awal dari kebangkitan, karena orang-orang akhirnya menyadari bahwa anak muda lebih aktif di media sosial dan di arena politik".
Aksi pada Minggu, 21 September 2025 tersebut terjadi sehari setelah bentrokan keras pecah di dekat kantor kepresidenan dan gedung parlemen. Data otoritas dan organisasi independen menyebut sekitar 18 orang mengalami luka-luka dalam bentrokan pada Sabtu, 20 September 2025, terdiri atas 12 polisi dan enam jurnalis.
Meski demikian, pihak berwenang Peru tidak merinci adanya penangkapan terkait insiden tersebut. Laporan kepolisian sebelumnya mencatat sekitar 450 demonstran terlibat dalam bentrokan yang juga mengakibatkan kerusakan pada fasilitas jalan umum.