Ntvnews.id, Tel Aviv - Para demonstran mendirikan tenda di depan kediaman Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Yerusalem sebagai bentuk protes terhadap operasi militer Israel di Kota Gaza, demikian dilaporkan portal berita Ynet.
Dilansir dari Axios, Rabu, 17 September 2025, Polisi menutup area dengan radius 300 meter dari rumah Netanyahu. Forum Keluarga Sandera dan Orang Hilang menyebut kerabat para sandera tiba di Yerusalem setelah muncul laporan tentang serangan darat pasukan Israel.
Mereka bermalam di sekitar kediaman Netanyahu dengan rasa cemas bahwa orang-orang tercinta mereka yang masih ditawan kelompok Hamas di Gaza bisa menjadi korban dari serangan Israel tersebut.
Menurut forum itu, Netanyahu meninggalkan rumahnya hanya beberapa menit setelah muncul kabar bahwa keluarga sandera berencana menggelar aksi protes di lokasi.
Baca Juga: Netanyahu Desak Qatar Usir atau Adili Anggota Hamas
"Tujuan saya cuma satu agar negara ini sadar dan membawa pulang anak saya bersama 47 sandera lainnya, hidup atau mati, dan agar para prajurit kita kembali ke rumah," kata Einav Zangauker, ibu dari salah satu sandera.
"Dia (Netanyahu) tidak mau mendengar kami, jadi dia kabur seperti pengecut. Kami akan mengikutinya ke mana pun, siang dan malam. Ini sudah cukup," tambah Zangauker.
Para pengunjuk rasa yakin kerabat mereka ditahan di wilayah yang kini menjadi sasaran serangan Israel. Mereka menilai operasi militer di Kota Gaza justru membahayakan nyawa para sandera.
Sebelumnya, Axios melaporkan bahwa militer Israel telah memulai serangan ke Kota Gaza dengan tujuan untuk mendudukinya.