Netanyahu Desak Qatar Usir atau Adili Anggota Hamas

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 12 Sep 2025, 08:40
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. (ANTARA/Xinhua/am)

Ntvnews.id, Tel Aviv - Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mendesak otoritas Qatar untuk mengusir atau mengadili anggota politbiro Hamas, "karena jika tidak, kami yang akan melakukannya." Pernyataan tersebut ia sampaikan sehari setelah Israel melancarkan serangan yang menargetkan pejabat Hamas di ibu kota Qatar, Doha.

"Saya katakan kepada Qatar dan semua negara yang melindungi teroris, kalian usir mereka atau bawa mereka ke pengadilan. Karena jika tidak, kami yang akan melakukannya," ucap Netanyahu dalam pidato memperingati serangan 11 September 2001 di Amerika Serikat, dilansir dari AFP, Jumat, 12 September 2025.

Dalam kesempatan itu, Netanyahu membandingkan serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober 2023 dengan tragedi 11 September di AS, yang menewaskan hampir 3.000 orang akibat pembajakan empat pesawat oleh kelompok Al-Qaeda.

"Apa yang dilakukan Amerika setelah 11 September?" tanya Netanyahu. "Amerika berjanji untuk memburu para teroris yang melakukan kejahatan keji ini, di mana pun mereka berada. Dan Amerika juga mengesahkan resolusi di Dewan Keamanan PBB, dua minggu kemudian, yang menyatakan bahwa pemerintah tidak boleh memberikan perlindungan kepada teroris," cetusnya.

Baca Juga: Telepon Netanyahu, Trump Marah-marah soal Serangan Israel ke Qatar

Netanyahu menegaskan Israel mengambil pendekatan serupa, seraya menuduh Qatar melindungi dan membiayai Hamas serta menyediakan rumah-rumah mewah bagi para pemimpinnya.

"Kami melakukan persis seperti yang dilakukan Amerika ketika memburu teroris al-Qaeda di Afghanistan dan setelah mereka pergi dan membunuh Osama bin Laden di Pakistan," jelas Netanyahu. Ia menambahkan bahwa negara-negara yang memuji AS atas operasi pembunuhan Osama bin Laden seharusnya merasa malu karena kini mengutuk Israel.

Serangan Israel ke Qatar Picu Kecaman

Serangan Israel yang menargetkan Hamas di Doha pada Selasa, 9 September 2025 menuai kecaman, termasuk dari sekutunya, Amerika Serikat. Gedung Putih menegaskan Presiden AS Donald Trump tidak menyetujui langkah Israel melakukan operasi militer di wilayah sekutu AS tersebut.

Baca Juga: Trump dan Netanyahu Ketemu Lagi, Ini yang Dibahas

Namun, Duta Besar Israel untuk PBB, Danny Danon, menegaskan bahwa negaranya tidak selalu bertindak demi kepentingan AS.

"Kami tidak selalu bertindak demi kepentingan Amerika Serikat. Kami berkoordinasi, mereka memberi kami dukungan yang luar biasa, kami menghargai itu, tetapi terkadang kami membuat keputusan dan memberi tahu Amerika Serikat," kata Danon kepada sebuah stasiun radio Israel.

"Itu bukan serangan terhadap Qatar; itu adalah serangan terhadap Hamas. Kami tidak menentang Qatar, atau terhadap negara Arab mana pun, kami saat ini menentang organisasi teroris," tegasnya.

x|close