Ntvnews.id, Jakarta - Polisi mengungkap fakta baru di balik kasus penculikan Kepala Cabang Pembantu (Kacab) bank BUMN berinisial MIP yang berujung maut. Ternyata, aksi ini bukan spontanitas, melainkan hasil perencanaan matang sindikat kriminal sejak Juni 2025.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Wira Satya Triputra, mengatakan otak pelaku berinisial C alias K memiliki data rekening dorman di bank. Namun untuk memindahkan dana, ia membutuhkan otorisasi pejabat bank. Karena itu, ia mulai merekrut orang-orang untuk membentuk tim.
“Motif para pelaku adalah memindahkan uang dari rekening korban ke rekening penampungan yang telah dipersiapkan,” kata Wira, Selasa, 16 September 2025.
Dalam pertemuan pada 30 Juli 2025, C alias K bersama Dwi Hartono (DH) sang motivator dan AAM membahas strategi setelah upaya mendekati pimpinan bank sebelumnya selalu gagal. Ia kemudian menyampaikan dua opsi.
Baca Juga: Polisi Ungkap Detik-Detik Penculikan Kacab Bank BUMN di Jakarta hingga Berujung Maut
Dwi Hartono Otak Pembunuh Kacab Bank BUMN (Instagram)
“C alias K menyampaikan karena upaya-upaya sebelumnya untuk mendekati kepala cabang tidak pernah berhasil maka pekerjaan pergeseran dana tersebut akan berhasil apabila dilakukan dengan dua opsi atau dua metode,” jelas Wira.
Opsi pertama adalah memaksa dengan ancaman kekerasan lalu melepas korban, sementara opsi kedua adalah memaksa lalu menghilangkan nyawanya. Setelah diskusi lanjutan, sindikat ini memilih opsi pertama.
Sejak awal Agustus 2025, para pelaku melakukan serangkaian pertemuan di beberapa kafe kawasan Kota Wisata Cibubur. Dalam pertemuan itu, mereka membagi peran. Ada tim yang bertugas mencari alamat dan mengikuti korban, tim eksekutor penculikan, hingga tim penjaga safe house.
Wira menjelaskan, pada 18 Agustus 2025, susunan tim sudah lengkap. DH dan AAM menyiapkan tiga orang untuk membuntuti korban, sementara JP menyiapkan orang-orang yang akan melakukan penculikan. Ada pula tim cadangan yang disiapkan untuk menekan korban di safe house agar mau melakukan pemindahan dana.
Baca Juga: Ini Peran Prajurit TNI di Kasus Penculikan-Pembunuhan Kacab Bank
Pelaku Penculikan Kacab Bank BUMN Cempaka Putih (Antara)
Rencana akhirnya dijalankan pada 20 Agustus 2025. Korban disergap di parkiran Pasar Rebo, Jakarta Timur, oleh lima orang pelaku dengan mobil Avanza putih. Aksi ini terekam CCTV. Beberapa jam kemudian, korban dipindahkan ke mobil lain di Kemayoran untuk diserahkan ke kelompok pelaku lain.
Namun, kondisi korban semakin melemah. Karena panik, para pelaku akhirnya membuang korban di daerah Serangbaru, Bekasi, dalam keadaan tangan dan kaki terikat serta mulut dilakban.
“Hasil visum sementara korban meninggal karena kekerasan benda tumpul pada leher yang menekan jalannya napas dan pembuluh darah besar sehingga menyebabkan mati lemas. Namun kami masih menunggu hasil pemeriksaan toksikologi,” tutur Wira.