Ntvnews.id, Jakarta - Ribuan buruh yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) dan Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) menggelar aksi di depan gedung DPR/MPR, Senin, 22 September 2025.dengan menyuarakan lima tuntutan utama mulai dari isu ketenagakerjaan hingga penegakan hukum.
Lima tuntutan tersebut meliputi dukungan kepada Polri dalam menegakkan hukum, desakan agar RUU Ketenagakerjaan segera disahkan, penolakan terhadap kebijakan upah murah, penghapusan sistem outsourcing, serta penegakan supremasi sipil. Massa buruh tampak membawa bendera merah putih serta bendera konfederasi berwarna biru.
Presiden KSPSI Andi Gani Nena Wea menjelaskan bahwa rencana aksi besar ini hanya diketahui secara internal oleh dua konfederasi.
“Hal ini dilakukan agar tidak ada pihak-pihak tidak bertanggung jawab yang mencoba melakukan penyusupan,” ujarnya di Jakarta
Baca Juga: Buruh Sambut Baik Penundaan Pajak 2026, Dorong Moratorium Cukai Rokok
Kedua konfederasi buruh terbesar di Indonesia itu juga menegaskan dukungan terhadap Polri agar semakin profesional, transparan, dan tetap mendengar aspirasi masyarakat. Andi menegaskan, reformasi Kepolisian tidak boleh dijadikan agenda terselubung untuk mengganti kepemimpinan Polri.
“Karena soal pimpinan Polri merupakan hak prerogatif presiden yang tidak boleh diintervensi siapapun,” kata Andi.
Sementara itu, Presiden KSPI Said Iqbal menyampaikan bahwa KSPSI dan KSPI mendukung penuh Pemerintahan Prabowo Subianto untuk terus melaksanakan program yang berpihak kepada rakyat Indonesia. Ia juga menyebutkan, Ketua DPR Puan Maharani bersama pimpinan DPR lainnya dijadwalkan menerima langsung delegasi buruh.
(Sumber: Antara)