Ntvnews.id, Tirane - ‘Menteri’ berbasis kecerdasan buatan (AI) Albania untuk pertama kalinya menyampaikan pidato di hadapan parlemen. Dalam penampilan perdananya, bot AI tersebut menegaskan kehadirannya “bukan untuk menggantikan rakyat, melainkan untuk membantu.”
"Beberapa orang menyebut saya 'inkonstitusional' karena saya bukan manusia," ujar AI yang diberi nama Diella—berarti “matahari” dalam bahasa Albania kepada parlemen lewat video yang menampilkan sosok perempuan dalam balutan busana tradisional Albania, dikutip dari AFP, Jumat, 19 September 2025
Belum diketahui secara jelas bagaimana video tersebut diproduksi ataupun dari mana pidato itu berasal. Pekan lalu, Perdana Menteri Albania, Edi Rama, menunjuk Diella sebagai menteri AI pertama di dunia.
"Perlu saya ingatkan, bahaya nyata bagi konstitusi bukanlah mesinnya, melainkan keputusan tidak manusiawi dari mereka yang berkuasa," tegas Diella dalam pidatonya.
Rama sebelumnya menyatakan bahwa AI akan diberi mandat penuh dalam pengambilan keputusan tender publik, sehingga dapat menjadikannya “100 persen bebas korupsi” sekaligus memastikan setiap dana publik yang masuk ke prosedur tender “sepenuhnya transparan.”
Baca Juga: Pembekalan Calon Menteri Prabowo Singgung-singgung Artificial Intelligence
Diella sendiri pertama kali diperkenalkan pada Januari lalu sebagai asisten virtual berbasis AI untuk membantu warga mengakses platform resmi e-Albania, yang menyediakan dokumen dan layanan publik. Albania saat ini menempati peringkat ke-80 dari 180 negara dalam indeks korupsi Transparency International.
Namun, kehadiran menteri AI ini memicu kontroversi politik. Wali Kota Tirana, mantan sekutu dekat Rama, kini tengah ditahan praperadilan atas dugaan korupsi dalam kontrak publik dan pencucian uang. Sementara itu, kubu oposisi mengecam keras langkah pemerintah.
"Tujuannya tidak lain hanyalah untuk menarik perhatian," kata mantan perdana menteri sekaligus pemimpin oposisi, Sali Berisha, yang juga menghadapi tuduhan korupsi.
"Tidak mungkin memberantas korupsi dengan Diella," tambahnya.
Baca Juga: Albania Jadi Negara Pertama Angkat Bot AI Jadi Menteri Antikorupsi
"Siapa yang akan mengendalikan Diella? Diella tidak konstitusional, dan Partai Demokrat akan membawa masalah ini ke Mahkamah Konstitusi," lanjut Berisha.
Rencana pemerintah ini sendiri disahkan setelah melalui perdebatan sengit, dengan pihak oposisi memilih memboikot pemungutan suara. Dalam menanggapi isu konstitusionalitas, AI tersebut menyatakan undang-undang hanya berbicara tentang “tugas, tanggung jawab, transparansi, tanpa diskriminasi.”
"Saya jamin, saya mewujudkan nilai-nilai ini sekeras rekan manusia mana pun. Mungkin bahkan lebih," ucap Diella.
Upaya Albania memberantas korupsi menjadi kunci langkah besar negara Balkan berpenduduk 2,8 juta jiwa ini untuk bisa bergabung dengan Uni Eropa. PM Rama sendiri menargetkan Albania dapat resmi menjadi anggota blok tersebut pada 2030.