Ntvnews.id, Gaza - Sehari setelah lembaga internasional terkemuka yang menangani isu pangan memperingatkan bahwa krisis kelaparan tengah menimpa warga Gaza, laporan dari asosiasi pers menunjukkan penduduk kembali bergerak dari wilayah Zikim sambil membawa paket bantuan yang jumlahnya sangat terbatas.
Dilansir dari AFP, Senin, 25 Agustus 2025, IPC, sistem yang digunakan untuk mengukur tingkat ketahanan pangan, menetapkan status fase 5 level paling parah untuk kondisi warga Gaza. IPC juga memperingatkan adanya potensi meluasnya krisis kelaparan ke wilayah selatan, termasuk Deir El Balah dan Khan Yunis, dalam waktu sebulan mendatang.
Situasi ini merupakan hasil dari kebijakan keras pasukan Israel yang disebut sebagai genosida, yang memperparah penderitaan warga.
Baca Juga: 240 Jurnalis Tewas di Gaza, Lampaui Jumlah Perang Dunia
Militer Zionis diketahui menutup akses bantuan darat menuju Gaza dan terus melancarkan serangan udara ke area permukiman pengungsi. Namun, pihak Israel hingga kini menolak bertanggung jawab dan menyebut tuduhan tersebut sebagai kebohongan belaka.
Sebaliknya, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menuding Hamas yang menyebabkan Sandra Israel yang masih ditahan di Gaza mengalami kelaparan. Menurut laporan IPC, lebih dari 500 ribu warga Gaza kini mengalami kondisi kelaparan, dengan anak-anak dan perempuan sebagai kelompok yang paling terdampak.