Palestina Mendesak Solidaritas Wartawan Dunia untuk Melindungi Jurnalis di Gaza

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 12 Agu 2025, 12:00
thumbnail-author
Muhammad Fikri
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Koresponden Al Jazeera Anas al-Sharif (kiri) dan Mohamed Qraiqea tewas, bersama dengan tiga jurnalis Al Jazeera lainnya, dalam serangan Israel yang menargetkan tenda jurnalis di dekat Rumah Sakit Al-Shifa, Gaza barat pada Minggu, 10 Agustus 2025. Selasa, 12 Agustus 2025. Koresponden Al Jazeera Anas al-Sharif (kiri) dan Mohamed Qraiqea tewas, bersama dengan tiga jurnalis Al Jazeera lainnya, dalam serangan Israel yang menargetkan tenda jurnalis di dekat Rumah Sakit Al-Shifa, Gaza barat pada Minggu, 10 Agustus 2025. Selasa, 12 Agustus 2025. (ANTARA)

Ntvnews.id, Jakarta - Palestina menyerukan kepada wartawan dan organisasi pers internasional agar bersuara dan bertindak melindungi jurnalis Palestina yang menjadi sasaran kekerasan di Gaza. Kementerian Luar Negeri Palestina menuding Israel sebagai pembunuh wartawan paling berbahaya setelah 230 jurnalis menjadi korban.

Kementerian Luar Negeri Palestina pada Selasa menyebut Israel sebagai "pembunuh wartawan paling berbahaya" karena sudah 230 jurnalis di Gaza yang menjadi korban kekerasan Israel. Mereka menyatakan, "Kebijakan kriminal Israel bertujuan membunuh semua saksi mata genosida yang mereka lakukan dan mengubur semua bukti kejahatan mereka."

Rezim Zionis Israel disebut membunuh jurnalis dengan kejam sebagai balas dendam terhadap pihak yang mengungkap kebenaran. Palestina menilai tindakan Israel yang sengaja mengincar wartawan menunjukkan adanya upaya pembersihan etnis yang sistematis dan jangka panjang.

Baca Juga: Jurnalis Palestina Tewas Akibat Serangan Udara Israel di Gaza Selatan

Palestina meminta seluruh wartawan dunia untuk menolak menyebarkan narasi kebohongan dan propaganda Israel, serta menolak dehumanisasi dan delegitimasi terhadap jurnalis Palestina. Kementerian Luar Negeri Palestina mengingatkan, "Tak ada jurnalis yang boleh terlibat dalam penghasutan dan pembunuhan jurnalis lain."

Mereka juga memuji wartawan yang tetap menjalankan tugas dengan profesionalisme tinggi meski dalam situasi sulit. "Mereka adalah pahlawan yang seharusnya dihormati, bukan dihina," ujar Kemlu Palestina.

Jumlah wartawan yang menjadi korban terus bertambah setelah empat jurnalis Al Jazeera tewas dalam serangan roket Israel pada Minggu, 10 Agustus. Keempatnya—jurnalis Anas Al Sharif dan Mohammed Qreiqeh serta juru kamera Ibrahim Zaher dan Mohammed Noufal—tewas saat Israel menyerang tenda mereka di depan Rumah Sakit Al Shifa, Gaza. Seorang warga Palestina juga meninggal dalam serangan tersebut.

Baca Juga: 5 Jurnalis Palestina Gugur Kena Serangan Udara Israel

(Sumber: Antara)

 
x|close