Petugas Terbatas, Pengawasan di Area Rawan TPU Kebon Nanas Terkendala

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 29 Jul 2025, 21:15
thumbnail-author
Muhammad Fikri
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Ketua Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kebon Nanas, Muhaimin di Cipinang Besar Selatan, Jatinegara, Jakarta Timur, Selasa, 29 Juli 2025. Ketua Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kebon Nanas, Muhaimin di Cipinang Besar Selatan, Jatinegara, Jakarta Timur, Selasa, 29 Juli 2025. (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Keterbatasan jumlah petugas menjadi salah satu faktor yang membuat pengawasan di area-area rawan Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kebon Nanas, Jakarta Timur, belum berjalan optimal. Hal ini disampaikan langsung oleh Ketua Pengelola TPU Kebon Nanas, Muhaimin, saat ditemui di kawasan Cipinang Besar Selatan, Jakarta Timur, pada Selasa, 29 Juli 2025.

"Memang petugas kami juga kami akui SDM-nya terbatas. Dalam 24 jam itu hanya dua personel. Mereka konsentrasi juga dalam pelayanan," ujar Muhaimin.

Ia menjelaskan bahwa personel yang ada harus menjalankan berbagai tugas sekaligus, mulai dari memberikan pelayanan kepada keluarga jenazah, mengatur lalu lintas kendaraan pelayat, hingga mengurus proses pemakaman.

Baca Juga: Soal Isu Perselingkuhan Jadi Penyebab Kematian Arya Daru, Polisi Bilang Begini

"Permohonan makam cukup tinggi, hampir rata-rata 12 per hari. Petugas harus membagi tugas untuk mengatur lalu lintas, mengantar jenazah ke lokasi dan juga mengamankan prosesi pemakaman," katanya.

Kurangnya jumlah petugas ini turut membuka celah bagi pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab untuk melakukan tindakan merugikan, seperti pencurian atau perusakan fasilitas makam.

"Namanya wilayah pasti ada titik kelemahannya. Ada juga pencurian aksesoris makam, material pagar besi," ujar Muhaimin.

Muhaimin juga membenarkan bahwa aksi mesum yang sempat viral di media sosial pada Minggu, 27 Juli 2025 memang terjadi di area TPU Kebon Nanas. Lokasinya berada di bagian pinggir makam yang langsung berbatasan dengan aliran kali.

Baca Juga: Pertamina Raih Peringkat ke-171 Fortune Global 500, Perkuat Posisi sebagai Perusahaan Energi Kelas Dunia

"Memang di situ ada sekitar 200 rumah liar yang berdiri di sekitar bantaran kali. Kita akui kondisi ini memang sudah lama terjadi," katanya.

Sebagai langkah antisipasi, pihaknya rutin melakukan penertiban terhadap bangunan liar di sekitar area pemakaman untuk mencegah kejadian serupa terulang kembali.

"Penertiban kami lakukan untuk pencegahan agar tidak muncul lagi bangunan baru yang memicu aktivitas menyimpang," tegas Muhaimin.

Aksi tak senonoh yang dilakukan oleh sepasang muda-mudi di area TPU Kebon Nanas sempat menjadi perbincangan hangat di media sosial. Kejadian tersebut terjadi di blad 17, salah satu sektor yang sedang dikembangkan untuk perluasan lahan pemakaman.

Baca Juga: Menteri Imipas: Paspor Riza Chalid Sudah Dicabut, Terpantau di Malaysia

Dalam video yang beredar, pasangan tersebut tertangkap sedang melakukan tindakan tidak pantas pada Minggu pagi. Area tersebut dikenal rawan karena keberadaan bangunan liar serta akses masuk yang tidak terkendali.

Wilayah pemakaman yang sangat luas, mencapai sekitar 17 hektare, membuat pengawasan tidak bisa dilakukan secara menyeluruh dan intensif di seluruh titik.

(Sumber : Antara)

x|close