Ntvnews.id, Jakarta - Polda Metro Jaya mengungkap kronologi pergerakan diplomat muda Kementerian Luar Negeri, Arya Daru Pangayunan (ADP), sebelum akhirnya terekam kamera pengawas (CCTV) di rooftop Gedung Kemlu dan ditemukan meninggal keesokan harinya.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Wira Satya Triputra, menjelaskan bahwa ADP sempat mengunjungi mal Grand Indonesia sebelum menuju kantor Kementerian Luar Negeri. Ia menggunakan taksi untuk berpindah lokasi, namun perjalanannya berlangsung tidak lama.
“Korban keluar dari Grand Indonesia itu naik taksi. Tapi baru jalan kira-kira sekitar 5 menit, langsung minta untuk berubah arah, Jadi enggak sampai ke mana. Paling baru 200-300 meter langsung balik arah ke Kemenlu,” ujar Wira dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, Selasa, 29 Juli 2025.
Lebih lanjut, Wira mengungkap bahwa ponsel Arya terakhir kali terdeteksi aktif saat berada di pusat perbelanjaan tersebut. Setelah itu, perangkatnya dimatikan dan hingga kini keberadaannya masih menjadi misteri.
Baca Juga: Arya Daru Meninggal karena Bunuh Diri
“HP off, kita juga susah untuk melacaknya. Sampai saat ini tetap kita melakukan pencarian,” ujarnya.
Dari hasil penyelidikan, diketahui bahwa setelah dari Grand Indonesia, Arya memesan taksi yang awalnya mengarah ke lokasi lain. Namun, baru menempuh jarak ratusan meter, ia meminta sopir untuk berbalik arah dan mengantarnya ke kantor Kemlu RI.
Dalam rekaman CCTV di Gedung Kemlu, Arya terlihat memasuki gedung pada Senin, 7 Juli 2025 pukul 21.39 WIB. Empat menit kemudian, tepatnya pukul 21.43 WIB, ia tiba di rooftop lantai 12 dan diam di sana selama lebih dari satu jam.
“Keberadaan dari pada korban di rooftop itu kurang lebih selama 1 jam 26 menit,” ujar Wira.
Baca Juga: Polisi: Arya Daru Pernah Niat Bunuh Diri Lewat Email Sejak 2013
Pada pukul 23.09 WIB, Arya terekam meninggalkan lokasi. Ketika datang, ia membawa dua tas: satu tas gendong dan satu tas belanja. Namun saat keluar dari gedung, tas-tas tersebut sudah tidak bersamanya.
“Berdasarkan pengamatan di CCTC di awal ketika naik korban memang betul membawa tas gendong dan tas belanja, ada dua. Namun pada saat turun dari rooftop, korban sudah tidak membawa tas gendongnya kembali,” jelasnya.
Tas milik Arya kemudian ditemukan penyidik di tangga dekat rooftop.
Baca Juga: Polisi: HP yang Ditemukan di Kamar Kos Arya Daru Bukan yang Digunakan Sehari-hari
Setelah meninggalkan gedung Kemlu, Arya diketahui kembali ke indekosnya di kawasan Menteng, Jakarta Pusat. CCTV memperlihatkan dirinya masih melakukan sejumlah aktivitas sebelum akhirnya ditemukan tak bernyawa keesokan paginya.
Jenazah Arya ditemukan oleh penjaga kos pada Selasa, 8 Juli 2025 pukul 08.30 WIB. Ia ditemukan dalam kondisi mengenaskan, dengan wajah tertutup plastik dan kepala terlilit lakban berwarna kuning.