Mendagri dan Wali Nanggroe Aceh Bahas Penguatan Kelembagaan dan Peningkatan PAD

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 12 Jul 2025, 17:00
thumbnail-author
Siti Ruqoyah
Penulis
thumbnail-author
Editor
Bagikan
Mendagri Tito bersama Wali Nanggroe Aceh, Teungku Malik Mahmud Al Haythar, Mendagri Tito bersama Wali Nanggroe Aceh, Teungku Malik Mahmud Al Haythar, (ANTARA)

Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian menerima kunjungan silaturahmi dari Wali Nanggroe Aceh, Teungku Malik Mahmud Al Haythar, di kediaman dinas Mendagri di Jakarta, Jumat (12/7).

Dalam pertemuan tersebut, keduanya membahas sejumlah isu strategis, termasuk penguatan peran kelembagaan Wali Nanggroe serta upaya peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) Aceh.

Menurut siaran pers Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) yang diterima Minggu (14/7), diskusi mencakup penguatan struktur kelembagaan Wali Nanggroe dari sisi organisasi, perencanaan, pendanaan, hingga evaluasi kinerja.

Isu transparansi dan akuntabilitas tata kelola keuangan daerah juga menjadi sorotan, terutama sebagai bagian dari strategi peningkatan PAD di tingkat provinsi dan kabupaten/kota di Aceh.

Mendagri Tito menyampaikan dukungan penuh terhadap upaya penguatan posisi kelembagaan Wali Nanggroe, sekaligus mendorong optimalisasi potensi daerah melalui peningkatan investasi dan perluasan akses pasar global.

Terkait Dana Otonomi Khusus (Otsus) Aceh, Mendagri menyarankan agar Wali Nanggroe dan Gubernur Aceh melakukan audiensi langsung dengan Presiden Prabowo Subianto untuk membahas mekanisme pendanaan yang lebih menyeluruh.

Tito juga menyinggung skema pembagian dana Otsus di Papua, seperti block grant dan earmarking, sebagai model alternatif yang bisa diterapkan di Aceh.

Dalam pertemuan tersebut, Mendagri didampingi oleh sejumlah pejabat tinggi Kemendagri, termasuk Sekjen Tomsi Tohir, Irjen Sang Made Mahendra Jaya, Dirjen Bina Administrasi Kewilayahan Safrizal ZA, dan Kepala Pusat Penerangan Benni Irwan.

Adapun rombongan Wali Nanggroe Aceh terdiri atas anggota Majelis Tuha Peut sekaligus Guru Besar UIN Ar-Raniry Syahrizal Abbas, Staf Khusus Urusan Diplomasi dan Kerja Sama Luar Negeri Mohammad Raviq, Kepala Sekretariat Abdullah Hasbullah, serta Kepala Subbagian Program dan Perencanaan T. Ambral Ponda.

x|close