Ntvnews.id, Jakarta - Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Ribka Haluk menegaskan pentingnya peran Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) dalam menyukseskan program Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang digagas Kementerian Kesehatan. Dukcapil dinilai berperan vital dalam menyediakan data akurat penerima layanan kesehatan tersebut.
“Dukcapil ini sangat berperan penting dalam memberikan data dukung kepada siapa yang mendapatkan pelayanan CKG ini,” ujar Ribka dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (25/7).
Ia juga menekankan bahwa dukungan penuh dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) terhadap program CKG merupakan bentuk komitmen dalam mewujudkan masyarakat sehat dan cerdas. Hal ini sejalan dengan visi besar pemerintah menuju Indonesia Emas 2045.
Baca juga: Warga Jakarta Bisa Cek Kesehatan Gratis dan Tersedia Antrean Khusus
“Kita kembali mengacu pada kebijakan strategis Presiden dan Wakil Presiden, termasuk dalam mewujudkan Indonesia Sehat menuju Indonesia Emas,” tambahnya.
Kemendagri, lanjut Ribka, telah mengambil langkah konkret melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dan penerbitan surat edaran untuk mempercepat implementasi CKG di seluruh daerah. Ia menyebutkan bahwa pelayanan kesehatan dan pendidikan merupakan urusan bersama antara pemerintah pusat dan daerah yang wajib dijalankan secara sinergis.
Sementara itu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyampaikan bahwa program CKG merupakan salah satu langkah cepat (quick win) dari Presiden Prabowo Subianto dalam menjaga kesehatan masyarakat melalui deteksi dini berbagai potensi penyakit.
“Bapak Presiden Prabowo Subianto menugaskan saya untuk memastikan masyarakat tetap sehat. Jangan sampai menunggu sakit dulu baru berobat,” kata Budi.
Program CKG, menurut Menkes, menjadi salah satu inisiatif terbesar dalam sejarah pelayanan kesehatan di Indonesia karena menjangkau seluruh lapisan masyarakat, termasuk pelajar. Sejak diluncurkan pada Februari 2025, layanan ini telah dimulai di Puskesmas dan kini tengah diperluas ke lingkungan sekolah.
“Total peserta sekolah ada lebih dari 52 juta siswa yang akan kita cek kesehatannya. Kalau ada yang terdeteksi kurang sehat, kita bisa langsung lakukan penanganan agar tetap sehat dan tidak jatuh sakit,” pungkas Budi.