Sadis! Ini Video Perundungan di MTs Muhammadiyah Purbalingga, Keluarga Korban Geram

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 26 Jul 2025, 12:52
thumbnail-author
Dedi
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Bullying di MTs Muhammadiyah Purbalingga Bullying di MTs Muhammadiyah Purbalingga (Instagram)

Ntvnews.id, Jakarta - Dunia pendidikan kembali tercoreng akibat kasus dugaan perundungan. Kali ini, insiden kekerasan terhadap siswa terjadi di lingkungan MTs Muhammadiyah di Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah. 

Sebuah video yang beredar luas di media sosial menampilkan seorang siswa menjadi korban kekerasan fisik oleh teman sekelasnya. Dalam video tersebut, pelaku tampak menendang korban hingga membuatnya ketakutan.

Peristiwa itu terjadi sebelum libur panjang sekolah pada 18 Juni 2025. Namun, pihak keluarga dan sekolah baru mengetahui kejadian tersebut setelah video viral di Instagram dan Facebook pada awal pekan ini.

Tim Media yang melakukan penelusuran ke lapangan telah menemui keluarga korban, pihak sekolah, serta Polsek Bukateja. Yatno, kakek korban, mengaku sangat terpukul setelah melihat langsung video cucunya menjadi korban kekerasan.

“Saya baru tahu dari video yang ramai di medsos. Itu jelas cucu saya. Miris dan marah rasanya melihat kejadian itu. Setelah berdiskusi dengan orang tua korban, kami langsung mengadukan masalah ini ke Polsek Bukateja,” kata Yatno dalam keterangannya kepada awak media.

Ayah korban turut menyampaikan kekecewaannya terhadap sikap sekolah yang dianggap lamban dan tidak memberikan kejelasan soal penyelesaian kasus. Ia juga menambahkan bahwa dirinya khawatir anaknya akan mengalami trauma berkepanjangan.

“Saya tidak terima anak saya diperlakukan seperti itu. Sekolah terkesan lamban. Harusnya keluarga pelaku dipanggil untuk mediasi. Tapi jawabannya hanya, ‘pelaku sudah dikeluarkan’,” ujarnya.

Sementara itu, Kapolsek Bukateja membenarkan bahwa pihaknya telah menerima laporan dari keluarga korban dan langsung menindaklanjuti dengan mendatangi lokasi serta mengumpulkan keterangan dari berbagai pihak.

“Begitu menerima laporan, kami langsung mendatangi lokasi dan meminta keterangan dari berbagai pihak. Pihak keluarga korban mengajukan permintaan agar pelaku dipindahkan demi keamanan dan kenyamanan psikologis korban,” jelasnya.

“Ini adalah bentuk kenakalan remaja yang harus menjadi perhatian semua pihak. Kami harap kejadian ini bisa menjadi pelajaran agar tidak terulang.”

Di sisi lain, Kepala MTs Muhammadiyah Purbalingga secara terbuka mengakui adanya kelemahan dalam sistem pengawasan sekolah.

“Kami mengetahui kejadian ini dari media sosial. Jujur, ini di luar pantauan kami dan kami akui terjadi kelalaian dalam pengawasan lingkungan sekolah,” ucapnya.

“Kami sudah memenuhi tuntutan keluarga korban. Pelaku sudah kami keluarkan dan kami berkomitmen meningkatkan pengawasan agar kejadian serupa tidak terulang,” ungkapnya. 

x|close