Ntvnews.id, Jakarta - Kardinal Ignatius Suharyo Hardjoatmodjo, Uskup Agung Jakarta, tiba di Vatikan menjelang dimulainya konklaf pemilihan Paus baru yang bakal digelar Rabu, 7 Mei 2025 mendatang. Kehadirannya jadi wakil dari Indonesia dalam salah satu momen terpenting di Gereja Katolik dunia.
Momen kedatangan Kardinal Suharyo dibagikan lewat akun Instagram Humas Keuskupan Agung Jakarta pada Senin, 5 Mei 2025. Dalam unggahan tersebut, beliau terlihat mengenakan jubah liturgi merah kirmizi, warna khas para kardinal, saat bersiap masuk ke wilayah Vatikan.
"Perjalanan Kardinal Suharyo ditemani oleh Romo Adi Prasjojo, Pr dari Biara Karmel, tempat beliau bermalam, menuju Vatikan. Berjumpa dengan umat beriman dari Monza, Italia Utara, dan umat beriman lainnya yang mengajak berfoto bersama dan bersalaman," tulis akun tersebut.
Kedatangan Suharyo disambut hangat oleh warga sekitar. Beberapa umat tampak antusias bersalaman, berbincang, bahkan ada yang minta tanda tangan langsung dari sang Kardinal. Suharyo juga sempat mampir ke Piazza Santo Petrus untuk mengunjungi patung imigran yang merupakan simbol kepedulian Paus Fransiskus terhadap pengungsi dan migran dunia.
Setelah itu, Suharyo melanjutkan perjalanannya ke Aula Paulus VI, tempat para kardinal berkumpul sebelum pelaksanaan konklaf. Dalam video lain yang diunggah Humas Keuskupan, tampak Suharyo dikerubungi awak media yang meminta komentar terkait keikutsertaannya dalam proses pemilihan Paus pengganti Fransiskus.
Menurut informasi dari Vatikan, sebanyak 133 kardinal dengan hak suara telah tiba di Roma dan bakal berkumpul di Kapel Sistina untuk mengikuti proses konklaf yang bersifat rahasia. Para kardinal akan diinapkan di Casa Santa Marta dan diberi akses langsung ke Kapel Sistina dengan rute khusus dan aman.
Direktur Kantor Pers Takhta Suci, Matteo Bruni, menyebut ada 179 kardinal yang terlibat dalam Kongregasi Umum hari ini. Dari jumlah itu, 133 di antaranya merupakan kardinal elektor yang punya hak suara dalam pemilihan Paus baru.
Konklaf akan berlangsung tertutup dan steril dari dunia luar hingga Paus baru terpilih. Dengan kehadiran Suharyo, Indonesia kembali menjadi bagian penting dari proses bersejarah ini.