Ntvnews.id, Jakarta - Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara melaporkan realisasi penarikan utang baru pemerintah mencapai Rp614,9 triliun per 30 November 2025.
Adapun nilai itu setara dengan 84,06 persen terhadap proyeksi yang ditetapkan dalam laporan semester 2025 sebesar Rp731,5 triliun.
Sua mengatakan, realisasi tersebut masih berada dalam jalur yang sesuai dengan perencanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025
“Jadi saat ini masih on-track menuju desain dari APBN,” ucap Suahasil dalam konferensi pers APBN KITA, Kamis 18 Desember 2025
Adapun target penarikan utang sebesar Rp731,5 triliun sepanjang tahun ini digunakan untuk menutup defisit APBN yang dalam proyeksi diperkirakan mencapai 2,78 persen terhadap produk domestik bruto (PDB).
Baca juga: Kemenkeu Tarik Utang Baru Rp501,5 Triliun Hingga September 2025
Baca juga: Pemerintah Sudah Tarik Utang Rp463,7 Triliun hingga 31 Agustus 2025
Sementara Saat ini, defisit APBN tercatat sebesar 2,35 persen PDB masih di bawah target proyeksi defisit APBN 2025.
Untuk pembiayaan non-utang tercatat sebesar Rp41,4 triliun atau 59,57 persen dari APBN.
Secara keseluruhan pealisasi pembiayaan anggaran tercatat sebesar Rp573,5 triliun atau 86,63 persen disbanding dengan outlook Rp622 triliun.
Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara melaporkan realisasi penarikan utang baru pemerintah mencapai Rp614,9 triliun per 30 November 2025.