Menkop: Koperasi Menjadi Jalur Pemberdayaan Ekonomi Bagi Penyandang Disabilitas

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 8 Des 2025, 11:16
thumbnail-author
Satria Angkasa
Penulis
thumbnail-author
Tim Redaksi
Editor
Bagikan
Menteri Koperasi Ferry Juliantono menyampaikan materi dalam acara diskusi "Program Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih" di Balairung Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW), Salatiga, Jawa Tengah, Selasa 2 Desember 2025. ANTARA/HO-Kemenkop Menteri Koperasi Ferry Juliantono menyampaikan materi dalam acara diskusi "Program Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih" di Balairung Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW), Salatiga, Jawa Tengah, Selasa 2 Desember 2025. ANTARA/HO-Kemenkop (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Koperasi (Menkop) Ferry Juliantono menegaskan bahwa koperasi memegang peran strategis dalam membuka peluang ekonomi yang lebih inklusif bagi penyandang disabilitas.

Dalam keterangannya di Jakarta, Senin, Ferry menyampaikan bahwa koperasi mampu menjadi ruang pengorganisasian usaha komunitas sehingga mereka dapat berkembang secara mandiri serta meningkatkan daya saing.

“Dengan koperasi, penyandang disabilitas bisa lebih mandiri dan berdaya saing,” ujarnya.

Ia menekankan bahwa prinsip kesetaraan harus menjadi pijakan utama dalam menciptakan akses ekonomi bagi masyarakat dengan disabilitas. Menurut Ferry, setiap individu memiliki hak yang sama untuk membangun potensi serta meningkatkan kualitas hidupnya.

“Kita ketahui bahwa semua orang dilahirkan di dunia dalam keadaan yang sama. Ini membuat kita sadar untuk saling membantu. Mudah-mudahan ajang ini memberi akses bagi masyarakat disabilitas dalam mengembangkan bakat dan kehidupannya,” katanya.

Baca Juga: Menkop Pastikan Koperasi Siap Suplai Bahan Baku untuk Program MBG

Ilustrasi - Pelatihan grafir kayu tahap dua oleh tim pengabdian ISI Yogyakarta kepada Avta Mandiri, UMKM disabilitas yang fokus pada desain dan kerajinan kayu. (ANTARA/HO-ISI Yogyakarta) <b>(Antara)</b> Ilustrasi - Pelatihan grafir kayu tahap dua oleh tim pengabdian ISI Yogyakarta kepada Avta Mandiri, UMKM disabilitas yang fokus pada desain dan kerajinan kayu. (ANTARA/HO-ISI Yogyakarta) (Antara)

Lebih jauh, Menkop Ferry menyoroti contoh praktik baik yang dilakukan koperasi penyandang tunanetra yang memproduksi Alquran braille dan mendistribusikannya ke masjid-masjid. Ia menyebut model pemberdayaan seperti ini sangat relevan untuk dikembangkan.

“Beberapa waktu lalu kami didatangi koperasi penyandang tunanetra. Mereka memproduksi Alquran braille dan menyumbangkannya ke masjid. Saya berpendapat, basis komunitas seperti ini cocok bila punya koperasi sehingga bisa bersinergi dengan banyak pihak,” katanya, menjelaskan.

Menurut Ferry, koperasi yang berangkat dari kekuatan komunitas berpotensi menjadi penggerak ekonomi yang inklusif. Dengan dukungan pemerintah dan kementerian terkait, produk yang dihasilkan penyandang disabilitas dapat menjangkau pasar yang lebih luas.

“Apa yang dilakukan koperasi tunanetra itu bisa menjadi pembelajaran bagi kita semua. Basis komunitas bisa didorong untuk punya koperasi agar produk yang dihasilkan teman-teman disabilitas dapat berkembang,” ujar Menkop Ferry.

 

(Sumber : Antara)

x|close