Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Koperasi Ferry Juliantono menyatakan bahwa koperasi sektor produksi siap berperan dalam penyediaan bahan baku bagi Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang menjadi elemen penting Program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Dalam Rapat Koordinasi Terbatas terkait tata kelola penyelenggaraan MBG di Kantor Kemenko Pangan, Jakarta, Rabu, Ferry menegaskan bahwa koperasi memiliki jaringan produksi dan distribusi yang dapat segera terhubung dengan SPPG. Menurutnya, percepatan suplai bahan baku menjadi kebutuhan mendesak seiring terus bertambahnya jumlah SPPG.
“Kami akan melakukan percepatan suplai bahan-bahan untuk dapur-dapur SPPG yang sedang dan akan dibangun,” ujarnya dalam keterangan resmi Kemenkop.
Ferry mencontohkan kesiapan Koperasi Pondok Pesantren Ittifaq di Ciwidey, Bandung, yang selama ini telah memasok produk pertanian ke berbagai ritel modern. Ia menilai contoh tersebut menunjukkan bahwa ekosistem koperasi mampu mendukung kebutuhan SPPG.
Untuk memperluas kemampuan pemasokan, Kementerian Koperasi juga akan mendorong Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) menyediakan pembiayaan bagi koperasi-koperasi yang berpotensi menjadi pemasok bahan baku. “Jadi kami perlu menyampaikan titik-titiknya (SPPG) di mana saja untuk disinkronkan dengan koperasi untuk bisa menyuplai (bahan baku),” kata Ferry.
Baca Juga: Mendes Yandri Ajak Seluruh Pihak Sukseskan Program Kopdes dan MBG di Sulawesi Selatan
Terkait isu terbatasnya ketersediaan daging serta telur ayam ras, Ferry menegaskan bahwa koperasi peternak siap mengambil peran sebagai produsen apabila mendapat dukungan pembiayaan yang memadai. Dengan demikian, SPPG tidak perlu membangun peternakan sendiri.
“Kami siapkan koperasi peternak sebagai produsen. Dengan pembiayaan yang tepat, koperasi bisa menambah populasi ayam dan memastikan suplai stabil bagi SPPG,” tuturnya.
Ia menambahkan bahwa koperasi tidak hanya dapat menyuplai bahan mentah, tetapi juga mempunyai kemampuan untuk mengelola dapur, mengolah bahan menjadi makanan jadi, hingga menangani pengelolaan limbah makanan dan kemasan plastik.
Dalam forum yang sama, Menko Pangan Zulkifli Hasan menekankan bahwa koperasi, UMKM, usaha kerakyatan, dan BUMDes harus mendapatkan peran besar sebagai pemasok bahan baku MBG, terutama sumber protein seperti ikan, telur, dan ayam.
Sementara itu, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana melaporkan bahwa saat ini sudah ada 16.630 SPPG yang memberikan layanan kepada 47,2 juta penerima manfaat. Pemerintah menargetkan jumlah SPPG aktif dapat mencapai 20 ribu unit pada akhir tahun.
(Sumber : Antara)
Menteri Koperasi Ferry Juliantono berbicara dalam Rapat Koordinasi Terbatas Tata Kelola Penyelenggaraan MBG di Kantor Kemenko Pangan, Jakarta, Rabu 3 Desember 2025. (ANTARA/HO-Kemenkop) (Antara)