Ntvnews.id, Jakarta - Badan Gizi Nasional (BGN) memastikan rekening setiap mitra Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) tidak akan pernah kosong mulai Januari 2026.
Kepala BGN Dadan Hindayana mengatakan pihaknya akan menggunakan anggaran sebesar Rp900 miliar per hari mulai 1 Januari 2026.
"Kami akan mengirimkan uang atau menggunakan uang per hari Rp900 miliar," ujar Dadan dalam Rapat Pimpinan Nasional Kadin Indonesia di Park Hyatt, Jakarta Pusat, Senin 1 Desember 2025.
Ia menjelaskan dari angka tersebut sebesar 85 persen anggaran per harinya akan digunakan untuk membeli bahan baku makan bergizi gratis (MBG).
"Jadi Rp900 miliar itu, 85 persennya digunakan untuk membeli bahan baku. Bahan bakunya 95 sampai 99 persen produk-produk pertanian. Kemudian, 10,5 persen digunakan untuk membayar ibu-ibu dan bapak-bapak yang bekerja (petugas SPPG). Jadi, ini satu dorongan ekonomi yang cukup besar," tambahnya.
Selanjutnya, Dadan menegaskan akun rekening virtual setiap mitra SPPG akan otomatis terisi kembali sejumlah Rp500 juta jika sudah terpakai atau berkurang.
"Setiap SPPG operasional, uangnya akan selalu ada dalam
Ilustrasi - Petugas tengah memorsi menu Makan Bergizi Gratis (MBG) di dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Palmerah, Jakarta Barat, Selasa, 23 September 2025. ANTARA/Risky Syukur/aa. (Antara)
Sementara itu, Dadan mengungkapkan bahwa hingga saat ini telah terbentuk 16.503 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang tersebar di seluruh 38 provinsi.
“Saya hanya ingin menyampaikan progres tentang Makan Bergizi Gratis, alhamdulillah sampai hari ini sudah terbentuk 16.503 SPPG di 38 provinsi, di 509 kabupaten, di 7.022 kecamatan. Masih ada 14 ribu SPPG yang sedang dalam proses persiapan,” ucap Dadan.
Ia menambahkan bahwa selain ribuan SPPG yang sudah beroperasi tersebut, masih terdapat 14.740 calon mitra SPPG yang sedang dalam tahap persiapan untuk bergabung dalam program MBG. Jumlah besar mitra yang masih menunggu proses inilah yang membuat BGN memutuskan untuk menutup permanen portal pendaftaran mitra.
Keputusan tersebut, kata Dadan, diambil untuk memastikan proses verifikasi dan persiapan SPPG berjalan lebih terfokus serta menjaga kualitas layanan pemenuhan gizi yang menjadi inti dari program MBG.
Baca Juga: BGN Alihkan Program MBG untuk Bantu Warga Terdampak Banjir di Sumatera Utara
Baca Juga: BGN: Kunci Pasokan Bahan Baku MBG, Seluruh Lapisan Masyarakat
Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana (NTVnews.id)