Ntvnews.id, Sumatera Utara - Badan Gizi Nasional (BGN) mengambil langkah cepat dalam merespons bencana banjir yang melanda sejumlah wilayah di Sumatera Utara. Melalui kebijakan pengalihan penerima manfaat, BGN memastikan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) tetap berjalan dengan menargetkan masyarakat yang terdampak langsung.
Akibat banjir, sejumlah sekolah mengalami gangguan operasional sehingga ratusan Sentra Produksi Pangan Gizi (SPPG) mengalihkan distribusi paket makanan dari siswa ke warga terdampak. Hingga saat ini, tercatat 179 SPPG yang beroperasi menyalurkan bantuan dengan total distribusi sekitar 290.000 paket makanan.
Kepala Regional Sumatera Utara BGN, Agung Kurniawan, menyampaikan bahwa seluruh unsur BGN di wilayah tersebut, termasuk Korwil dan SPPI, turun langsung memberikan dukungan.
“Prihatin dengan kondisi banjir yang terjadi, seluruh jajaran BGN di Sumatera Utara bergerak cepat. Sebanyak 179 SPPG kami operasikan untuk memastikan masyarakat terdampak tetap mendapatkan asupan makanan bergizi. Total sekitar 290 ribu paket makanan telah kami distribusikan di sepuluh kabupaten/kota,” ujar Agung dalam keterangannya, Selasa, 2 Desember 2025.
Rincian distribusi bantuan di wilayah terdampak mencakup: Kota Medan dengan 48 SPPG menyalurkan sekitar 55.000 paket; Kota Padangsidimpuan dengan 4 SPPG menyalurkan sekitar 10.000 paket; Kota Tebing Tinggi dengan 13 SPPG menyalurkan sekitar 45.000 paket; Tapanuli Utara dengan 5 SPPG menyalurkan sekitar 9.000 paket; Kabupaten Serdang Bedagai dengan 28 SPPG menyalurkan sekitar 12.000 paket; Kabupaten Langkat dengan 11 SPPG menyalurkan sekitar 32.000 paket; Kota Sibolga dengan 3 SPPG menyalurkan sekitar 7.000 paket; Tapanuli Selatan dengan 3 SPPG menyalurkan sekitar 7.000 paket; Mandailing Natal dengan 10 SPPG menyalurkan sekitar 13.000 paket; serta Kabupaten Deli Serdang dengan 54 SPPG menyalurkan sekitar 100.000 paket.
Baca Juga: Pusdalops: 154 Warga Sumatera Utara Masih Hilang Akibat Bencana Alam
Dalam penyalurannya, tim menghadapi berbagai kendala seperti sulitnya akses bahan baku dan listrik di wilayah banjir, gangguan jaringan internet, serta terhentinya operasional beberapa SPPG di Kepulauan Nias karena penutupan Pelabuhan Sibolga. Untuk itu, BGN tengah menyiapkan mekanisme khusus agar SPPG dapat tetap beroperasi pada akhir pekan.
Kepala Biro Hukum dan Humas BGN, Khairul Hidayati, menegaskan bahwa memastikan kebutuhan gizi masyarakat terdampak merupakan prioritas lembaga.
“BGN memastikan bahwa masyarakat terdampak bencana tetap mendapatkan akses makanan bergizi. Kami terus memantau kondisi di Sumatera Utara dan berkoordinasi dengan semua pihak untuk memastikan distribusi berjalan lancar meski menghadapi keterbatasan di lapangan,” ujar Hida di Jakarta, Sabtu 29 November 2025.
Ia menambahkan bahwa BGN akan terus memperkuat kesiapan dalam menghadapi bencana di masa mendatang.
“Ke depan, BGN akan memperkuat mekanisme respons cepat di setiap wilayah agar bantuan pangan bergizi dapat segera disalurkan begitu terjadi bencana. Kolaborasi dengan pemerintah daerah sangat krusial untuk memastikan pelayanan kepada masyarakat berjalan tanpa hambatan,” tutup Hida.
BGN Alihkan MBG bagi Warga Terdampak Banjir Sumut (BGN)