Ntvnews.id, Jakarta - Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) menilai positif program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas Presiden Prabowo Subianto. Program yang telah menyasar 44 juta penerima manfaat ini dinilai memiliki peran dan juga menghasilkan dampak ekonomi menggerakan investasi, membuka lapangan kerja dan juga memicu penguatan sektor pangan di berbagai daerah.
KADIN sendiri turut berpartisipasi menyukseskan program MBG dengan mendirikan 500 dapur SPPG dengan nilai investasi sekitar Rp1,5 miliar per dapurnya. Artinya total kontribusi anggota Kadin sudah mencapai Rp750 miliar dan seluruhnya tanpa bantuan perbankan.
Hal itu disampaikan Wakil Ketua Umum (Waketum) Bidang Peternakan Kadin Indonesia, Cecep Muhammad Wahyudin saat menjadi narasumber dalam dialog program Nusantara Economic Updates di Nusantara TV, Selasa (2/11/2025).
"Program MBG ini luar biasa impactnya terhadap masyarakat terutama dari dunia usaha. Karena dengan adanya sebaran MBG atau SPPG di wilayah-wilayah yang tersebar di seluruh Indonesia di tingkat pedesaan. Itu menggerakan ekonomi desanya luar biasa," kata Cecep Muhammad Wahyudin.
Program MBG, kata Cecep, memberikan dampak signifikan di bidang pertanian. Baik untuk petani maupun UMKM. Dengan sendirinya program MBG meningkatkan perputaran uang di desa.
Sebagai Wakil Ketua Umum (Waketum) Bidang Peternakan Kadin Indonesia, Cecep Muhammad Wahyudin memberi peluang bagi para peternak khususnya peternak ayam petelur dan pedaging. Pasalnya, dikhawatirkan akan adanya defisit dari produksi telur di tahun 2026 karena menurunnya importasi Grandparent Stock di tahun-tahun sebelumnya.
Wakil Ketua Umum (Waketum) Bidang Peternakan Kadin Indonesia, Cecep Muhammad Wahyudin dalam program Nusantara Economic Updates di Nusantara TV
"Di lapangan tentu peternakan-peternakan ini menjadi bagian terdepan di dalam menu-menu MBG ini. Karena kan harus syarat-syaratnya harus ada protein nabati, protein hewani, karbohidrat, sayur dan buah-buahan. Ini memang satu tantangan terbesar tetapi juga bagian dari peluang yang sangat besar. Di mana masyarakat itu harus mampu melihat ini sebagai captive market," tuturnya.
Cecep menyebut Kadin Indonesia juga membantu Kementerian Pertanian dan Kementerian Koperasi dalam pengembangan Kopdes Merah Putih untuk masuk ke bidang-bidang seperti di industri peternakan khususnya di ayam petelur dan ayam pedaging.
"Ini mungkin kesempatan yang bisa diambil tidak hanya oleh Kopdes Merah Putih tetapi juga oleh UMKM dan bagi startup-startup atau anak-anak yang Gen Z. Mudah-mudahan tertarik di industri ini," ujarnya.
Baca juga: 52 SPPG Aceh Distribusikan 185 Ribu Paket Makan Bergizi Gratis untuk Korban Bencana
Guna memperluas manfaat program MBG, menurut Cecep perlu dilakukan sosialisasi terkait produk-produk yang dibutuhkan SPPG.
"Kita ee melihat kemungkinan besar ke depan dengan adanya potensi kebutuhan market yang baru. Jadi, dengan adanya MBG ini menciptakan kebutuhan yang baru. Contoh di ayam, di ayam itu diprediksi akan ada kekurangan sekitar 300.000 ton di tahun 2026," paparnya.
Ilustrasi - Petugas tengah memorsi menu Makan Bergizi Gratis (MBG) di dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Palmerah, Jakarta Barat, Selasa, 23 September 2025. ANTARA/Risky Syukur/aa. (Antara)
"Di situ kita perlu adanya satu komunikasi yang lebih komprehensif.
Jadi, bagaimana kita bisa memberikan stimulus kepada pelaku-pelaku bisnis untuk meningkatkan produksi mereka," imbuhnya.
Menurut Cecep, program MBG adalah sebuah ekosistem yang menganut pada inclusive close loop system. Membuat satu ekosistem yang satu dengan yang lain itu menjadi satu keterkaitan.
"Pak Prabowo sudah membuat program Koperasi Desa Merah Putih. Pak Prabowo juga menciptakan program Makan Bergizi Gratis. KDMP ini sebagai produsen ataupun sebagai supplier dan si SPPG atau MBG
ini sebagai market. Jadi dua ini kita maksimalkan ini akan menghasilkan perputaran ekonomi yang luar biasa," ujarnya.
Cecep menilai program MBG yang dilaksanakan Pemerintah sudah tepat sudah sesuai jalurnya. Pemerintah sudah menciptakan ekosistem close loop. Sudah menciptakan marketnya. Sudah menciptakan produsennya.
"Tinggal bagaimana menyambungkan ini dan membuat satu stimulus-stimulus baru seperti misalkan memberi modal kerja artinya pinjaman dengan bunga rendah. Dengan segala hal yang berkaitan dengan UMKM ini supaya hidup," ucapnya.
"Kadin sangat optimis Pemerintah bisa tercapai target yang dicanangkan 82,9 juta penerima manfaat di akhir tahun ini," pungkasnya.
Wakil Ketua Umum (Waketum) Bidang Peternakan Kadin Indonesia, Cecep Muhammad Wahyudin dalam program Nusantara Economic Updates di Nusantara TV