Freeport Ungkap Potensi 3 Miliar Ton Sumber Daya Tambang Bawah Tanah

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 24 Nov 2025, 21:00
thumbnail-author
Satria Angkasa
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Tony Wenas menyampaikan keterangan kepada wartawan setelah menghadiri Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi VI DPR RI di Jakarta, Senin 24 November 2025. (ANTARA/Aji Cakti) Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Tony Wenas menyampaikan keterangan kepada wartawan setelah menghadiri Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi VI DPR RI di Jakarta, Senin 24 November 2025. (ANTARA/Aji Cakti) (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - PT Freeport Indonesia (PTFI) menyampaikan bahwa potensi sumber daya tambang bawah tanah di wilayah Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) perusahaan diperkirakan mencapai sekitar 3 miliar ton.

Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Tony Wenas menjelaskan hal tersebut saat Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi VI DPR RI di Jakarta, Senin, 24 November 2025.

"Ada lagi sumber daya yang jumlahnya kira-kira 3 miliar ton. Tapi belum jadi cadangan, masih sumber daya," ujar Tony.

Tony memaparkan bahwa estimasi potensi sumber daya tersebut kemungkinan telah diketahui sejak lima hingga sepuluh tahun lalu. Ia menegaskan bahwa sumber daya sebesar 3 miliar ton tersebut baru dapat dikategorikan sebagai cadangan jika telah dilakukan aktivitas eksplorasi lanjutan.

"Itu sumber daya. Jadi kalau dalam tambang, sumber daya ada yang terkira, ada yang terukur, kemudian harus dilakukan sesuatu, harus dilakukan eksplorasi, dan hal-hal lainnya supaya dia bisa kita hitung sebagai cadangan," jelasnya.

Baca Juga: Freeport: Tambang Bawah Tanah GBC Kembali Beroperasi Pada Maret 2026

Namun eksplorasi baru bisa dilakukan apabila perpanjangan IUPK Freeport setelah 2041 telah disepakati.

Saat ini, Freeport memiliki cadangan terbukti sekitar 1,3 miliar ton yang diproyeksikan dapat ditambang hingga 2041.

"Cadangan sekarang kita yang ada, cadangan terbukti yang ada di wilayah IUPK kita adalah sekitar 1,3 miliar ton sampai tahun 2041," kata Tony.

Pemerintah sendiri telah menyatakan rencana memperpanjang izin tambang Freeport selama 20 tahun hingga 2061, melebihi kontrak yang berlaku saat ini.

Rencana perpanjangan tersebut sejalan dengan proyeksi bahwa produksi mineral Freeport akan mencapai puncaknya pada 2035 karena seluruh kegiatan pertambangan kini beralih ke model bawah tanah. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia juga telah melaporkan kepada Presiden Prabowo Subianto terkait peluang menambah kepemilikan saham Indonesia di Freeport di atas rencana awal 10 persen.

Menurutnya, negosiasi lanjutan tengah berlangsung sebagai bagian dari pembahasan perpanjangan kontrak operasi tambang tersebut. 

(Sumber: Antara)

x|close