Wamentan Sudaryono Sebut Rp329 T Digelontorkan Buat Hilirisasi Pertanian dan Kedaulatan Pangan

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 13 Nov 2025, 20:58
thumbnail-author
Muslimin Trisyuliono
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Wamentan Sudaryono/Ist Wamentan Sudaryono/Ist

Ntvnews.id, Jakarta - Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono menegaskan komitmen pemerintah untuk mempercepat hilirisasi besar-besaran di sektor pertanian, perkebunan, dan peternakan

Dalam hal ini, pria yang akrab disapa Mas Dar itu menyebut pemerintah menyiapkan investasi senilai Rp329 triliun untuk membangun berbagai pabrik pengolahan hasil pertanian sebagai langkah konkret mewujudkan kedaulatan pangan nasional.

"Masyarakat Indonesia, terutama anak-anak, harus mendapatkan akses protein yang terjangkau. Ini adalah fondasi utama kita untuk membangun generasi masa depan yang kuat," ucapnya dalam akun Instagram @sudaru_sudaryono, Kamis 13 November 2025.

Ia mengakui, hingga kini konsumsi protein hewani masyarakat Indonesia seperti daging, ayam, telur, dan susu masih tertinggal dibandingkan negara tetangga seperti Malaysia dan Thailand. 

Baca juga: Prabowo Stop Impor Jagung dan Gula Industri, Sudaryono: Negara Hadir Bela Petani!

Baca juga: Wamen Sudaryono dan Angga Raka Prabowo Raih Bintang Mahaputera Pratama dari Prabowo

Karena itu, pemerintah menilai hilirisasi sektor pangan menjadi solusi strategis untuk meningkatkan ketersediaan dan keterjangkauan protein bagi rakyat.

Menurut Sudaryono, visi Presiden Prabowo Subianto untuk membangun kemandirian pangan kini diterjemahkan ke dalam langkah operasional lintas kementerian. 

Kementerian Pertanian, Kementerian Investasi, dan BUMN mendapat mandat langsung untuk mempercepat pembangunan fasilitas pengolahan hasil pertanian seperti kelapa, sawit, kakao, dan peternakan.

"Hilirisasi ini adalah kunci. Selain menjamin ketersediaan protein murah bagi rakyat, program ini akan membuka jutaan lapangan kerja baru. Ini cara kita membangun kemakmuran bangsa melalui kedaulatan pangan," tandasnya.

x|close