Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dan Menteri Investasi sekaligus CEO Danantara Rosan Perkasa Roeslani menyepakati percepatan hilirisasi di sektor pertanian, perkebunan, hortikultura, hingga peternakan.
Disepakati total rencana investasi sebesar Rp371 triliun dengan target mampu menciptakan sekitar 8 juta tenaga kerja.
"Atas arahan Bapak Presiden Prabowo, kami bergerak cepat bersama Pak Menteri Investasi dan Hilirisasi yang juga Kepala Danantara. Total rencana Rp371 triliun kita investasi sektor pertanian, pangan, peternakan, hortikultura, dan perkebunan," ucap Mentan Amran dikutip, Senin 10 November 2025.
"Pra FS (studi kelayakan) akan diselesaikan dalam waktu singkat dan diserahkan ke Menteri Investasi. Tadi kita sudah sepakati semua prinsipnya dan kita percepat,” sambungnya.
Baca juga: Danantara Dukung Hilirisasi Pertanian, Rosan: Ciptakan Jutaan Lapangan Kerja Baru
Mentan Amran menjelaskan bahwa investasi paling banyak disalurkan untuk komoditas perkebunan, antara lain tebu, kakao, mete, dan lainnya.
Ia menegaskan bahwa hilirisasi menjadi kunci meningkatkan kesejahteraan petani dan memperkuat daya saing komoditas nasional.
Contohnya, komoditas kelapa yang sebelumnya dijual mentah seharga Rp600 per butir kini telah melonjak menjadi Rp3.500 per butir setelah program hilirisasi dijalankan di beberapa daerah seperti Maluku Utara.
“Kalau dulu kelapa dijual mentah, nilainya kecil. Tapi setelah kita olah di dalam negeri, harganya bisa naik hingga 500 persen. Ke depan, dengan industri yang lebih besar, nilainya bisa meningkat 20 sampai 100 kali lipat,” jelasnya.
Selain investasi Rp371 triliun, pemerintah juga menyiapkan investasi khusus senilai Rp20 triliun untuk memperkuat pasokan ayam dan telur nasional. Hal ini dilakukan guna meningkatkan produksi dan mendukung program makan bergizi gratis (MBG).
“Kemudian, peternakan ayam, pedaging, dan telur terintegrasi. Itu ada anggaran khusus Rp20 triliun. Kita akan buat seluruh Indonesia untuk menyuplai Badan Gizi Nasional (BGN). Kita menyuplai, jangan sampai telur dan ayamnya ke depan shortage atau kekurangan. Jadi kita siapkan dari sekarang,” terangnya.
Baca juga: Airlangga: Utang Proyek Whoosh Akan Dikaji Antar Kementerian dan Danantara
Sementara itu, Menteri Rosan Roeslani menegaskan bahwa hilirisasi sektor pertanian memiliki dampak sosial yang lebih besar dibandingkan sektor mineral karena padat karya dan langsung menyentuh masyarakat di lapangan.
“Kalau hilirisasi mineral investasinya besar, tapi tenaga kerja yang terserap sedikit. Justru hilirisasi di bidang pertanian, perkebunan, dan peternakan ini jauh lebih tinggi dampaknya terhadap penciptaan lapangan pekerjaan. Ini yang akan kita akselerasi bersama,” ujar Rosan.
Rosan juga menambahkan, pihaknya bersama Kementerian Pertanian dan Danantara telah mengidentifikasi proyek-proyek prioritas hilirisasi serta menugaskan sejumlah BUMN untuk mengeksekusinya.
Pekerja membersihkan kaca gedung Wisma Danantara Indonesia di Jakarta, Selasa (8/7/2025). Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) menjalin kerja sama investasi dengan perusahaan asal Arab Saudi, ACWA Power senilai 10 miliar d (Antara)