Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi mengonfirmasi adanya rencana penggabungan antara PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GoTo) dan Grab. Hal itu disampaikannya seusai menghadiri agenda di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat, 7 November 2025.
"Rencana begitu,” kata Prasetyo di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat, 7 November 2025.
Prasetyo menjelaskan bahwa pembahasan mengenai rencana penggabungan dua raksasa transportasi daring tersebut merupakan bagian dari diskusi lebih luas terkait rancangan peraturan presiden (perpres) tentang ojek daring.
Ia juga menyebut Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara akan berperan dalam proses penggabungan dua perusahaan besar itu.
"Kira-kira begitu (Danantara terlibat),” ujarnya.
Baca Juga: Jelang Setahun Pemerintahan Prabowo, Mensesneg Prasetyo Hadi Beberkan Capaian dan Evaluasi
Menurut Prasetyo, saat ini rencana penggabungan masih dalam tahap penjajakan skema, yang bisa saja berbentuk merger atau akuisisi, tergantung hasil pembahasan lanjutan antar pihak terkait.
"Ya ini lagi dicari skemanya,” ucapnya.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo (NTVnews.id)
Lebih jauh, Prasetyo menuturkan bahwa proses ini menjadi bagian dari upaya pemerintah mencari keseimbangan antara kepentingan para mitra pengemudi dan perusahaan aplikator, termasuk dalam hal penetapan tarif layanan.
Ia menegaskan bahwa arah pembahasan ini bukan semata urusan bisnis, tetapi juga untuk menjamin keberlangsungan ekosistem transportasi daring, yang dinilai telah memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian masyarakat.
Baca Juga: Arifah: Perpres 87 Tahun 2025 Jadi Tonggak Pelindungan Anak di Era Digital
"Karena bagaimanapun perusahaan ini adalah pelayanan yang di situ tercipta tenaga kerja, saudara-saudara kita yang menjadi mitra itu jumlahnya cukup besar, dan sekarang kita tersadar bahwa ojol adalah pahlawan ekonomi, menggerakkan ekonomi. Jadi tujuan utamanya arahnya ke situ,” kata Prasetyo.
Terkait perkembangan penyusunan perpres tentang ojek daring, Prasetyo mengungkapkan bahwa regulasi tersebut masih dalam tahap penyempurnaan, dengan melibatkan berbagai pihak, termasuk perwakilan mitra pengemudi dan perusahaan aplikator.
"Sedang terus disempurnakan. Dalam artian dilengkapi dari berbagai pihak ya. Baik teman-teman mitra ojol maupun teman-teman aplikator,” ujarnya.
Rencana penggabungan GoTo dan Grab ini menandai langkah besar dalam lanskap industri transportasi daring Indonesia, yang diharapkan mampu memperkuat daya saing sekaligus menjaga kesejahteraan para mitra pengemudi di tengah dinamika ekonomi digital.
Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi (NTVnews.id)