Ntvnews.id, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto memimpin rapat terbatas di Istana Kepresidenan RI, Jakarta, pada Kamis siang, dengan agenda pembahasan mengenai program hilirisasi serta Kampung Nelayan Merah Putih yang menjadi salah satu prioritas pemerintah saat ini.
Rapat tersebut dihadiri oleh sejumlah menteri, antara lain Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono, Menteri Investasi dan Hilirisasi sekaligus CEO Danantara Rosan Perkasa Roeslani, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, serta Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.
Usai rapat, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menjelaskan bahwa Presiden memberikan arahan untuk mempercepat hilirisasi di berbagai sektor strategis, seperti perikanan, pertanian, energi, mineral, dan batu bara.
“Tadi kami sudah membicarakan setelah pulang dari Cilegon, arahan Bapak Presiden, dari 18 proyek yang sudah selesai pra-FS (studi kelayakan) dan sudah dibicarakan dengan Danantara, tadi Pak Rosan juga. Kita akan selesaikan pada tahun ini untuk semuanya, dan pada 2026 langsung pekerjaan di lapangan bisa berjalan,” kata Bahlil menjawab pertanyaan wartawan selepas rapat di Istana Kepresidenan RI, Jakarta, Kamis sore, 6 November 2025.
Baca Juga: Bahlil Lahadalia Ungkap Arahan Prabowo Soal 18 Proyek Hilirisasi Bernilai Rp600 Triliun
Dalam kesempatan terpisah di lokasi yang sama, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto juga menegaskan bahwa pertemuan tersebut fokus membahas percepatan hilirisasi.
“Tadi sudah dibahas mengenai hilirisasi. Percepatan hilirisasi,” ujar Airlangga.
Sementara itu, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengungkapkan bahwa pembahasan rapat juga mencakup program Kampung Nelayan Merah Putih, selain topik hilirisasi di sektor kelautan dan perikanan.
Sakti menyebut, hingga akhir 2025, pemerintah menargetkan pembangunan 65 Kampung Nelayan Merah Putih di berbagai daerah.
“Sekarang sudah 20–30 persen, kurang lebih (kemajuan pembangunan Kampung Nelayan, red.),” kata Sakti.
Baca Juga: Bahlil: Pabrik Lotte Chemical Jadi Bukti Hilirisasi Indonesia Bergerak ke Sektor Migas
Ia menambahkan, Presiden Prabowo juga memberikan arahan untuk memperluas lokasi budi daya perikanan di wilayah darat agar potensi ekonomi sektor perikanan dapat semakin meningkat.
“Pembangunan budi daya (perikanan) di darat itu juga salah satu yang diminta oleh beliau untuk di 500 kabupaten,” ujar Menteri Kelautan dan Perikanan.
Presiden, kata Sakti, menargetkan agar pembangunan budi daya baru tersebut rampung pada tahun 2026, dengan tahap awal dimulai pada tahun ini.
“Tetapi, tahun ini dimulai, kita ada 100 titik yang akan kita bangun,” ujar Sakti.
Rapat terbatas yang membahas hilirisasi dan pengembangan Kampung Nelayan Merah Putih tersebut berlangsung selama sekitar dua jam. Setelahnya, Presiden Prabowo melanjutkan pembahasan internal bersama Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Perkasa Roeslani untuk menindaklanjuti agenda hilirisasi nasional.
(Sumber: Antara)
Menteri ESDM Bahli Lahadalia menjawab pertanyaan wartawan saat ditemui selepas mengikuti rapat terbatas yang dipimpin oleh Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan RI, Jakarta, Kamis 6 November 2025. ANTARA/HO-Dokumentasi Pribadi. (Antara)