Soal Isu Merger GoTo–Grab, Danantara: Kita Support, yang Penting Commercial Return Harus Ada

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 11 Nov 2025, 14:34
thumbnail-author
Naurah Faticha
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Chief Investment Officer (CIO) BPI Danantara Indonesia Pandu Sjahrir menjawab pertanyaan media usai pembukaan dan konferensi pers Bulan Fintech Nasional (BFN) 2025 di Wisma Danantara, Jakarta, Selasa, 11 November 2025. ANTARA/Rizka Khaerunnisa Chief Investment Officer (CIO) BPI Danantara Indonesia Pandu Sjahrir menjawab pertanyaan media usai pembukaan dan konferensi pers Bulan Fintech Nasional (BFN) 2025 di Wisma Danantara, Jakarta, Selasa, 11 November 2025. ANTARA/Rizka Khaerunnisa (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara Indonesia) menegaskan bahwa pihaknya akan mengikuti seluruh arahan dan masukan pemerintah terkait keterlibatan dalam rencana penggabungan antara PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GoTo) dan Grab.

"Kalau soal itu (penggabungan GoTo dan Grab) kita serahkan ke perusahaan masing-masing. Kan pemerintah juga sudah memberikan masukan, kita pasti ikuti masukannya dari pemerintah," ujar Chief Investment Officer (CIO) BPI Danantara Indonesia Pandu Sjahrir usai menghadiri pembukaan Bulan Fintech Nasional (BFN) 2025 di Jakarta, Selasa, 11 November 2025.

Pandu menuturkan, Danantara akan menunggu serta mendengarkan lebih lanjut setiap masukan dari pemerintah. Ia juga meyakini pemerintah memiliki niat baik dalam menjaga keberlanjutan ekosistem bisnis digital di Indonesia.

"Kita tentu mendengarkan masukan pemerintah. Pasti inginnya sangat baik. Tapi, tentu kita harus fokus B2B antara kedua perusahaan itu," kata Pandu.

Baca Juga: GoTo Sambut Positif Langkah Pemerintah Dorong Merger dengan Grab

Di tengah wacana merger dua raksasa digital tersebut, Pandu menekankan pentingnya fokus pada hubungan antarbisnis atau business-to-business (B2B) antara kedua pihak. Ia menyebut Danantara akan terus memantau dinamika proses kerja sama antara GoTo dan Grab.

Menurutnya, Danantara juga berkomitmen untuk memberikan dukungan terhadap hubungan bisnis keduanya selama tetap memberikan nilai komersial yang seimbang.

"Nantinya, kita pasti akan support, tapi kita lihat. Karena yang penting juga dari sisi commercial return harus ada. Jadi, kita harus juga menjaga itu," tambahnya.

Sebelumnya, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi mengungkapkan adanya rencana penggabungan antara PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GoTo) dan Grab. Ia menjelaskan bahwa pembahasan terkait penggabungan tersebut merupakan bagian dari diskusi yang lebih luas mengenai rancangan peraturan presiden (perpres) tentang ojek daring.

Menurut Prasetyo, Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara akan dilibatkan dalam proses rencana merger kedua perusahaan itu. Ia menambahkan bahwa rencana penggabungan tersebut masih dalam tahap penjajakan, yang bisa berbentuk merger maupun akuisisi.

Baca Juga: Istana Ungkap Rencana Penggabungan GoTo dan Grab

Sementara itu, pihak GoTo menyatakan dukungannya terhadap langkah pemerintah dalam memperkuat ekosistem digital nasional.

Menanggapi rumor mengenai potensi transaksi dengan Grab, Direktur Legal dan Group Corporate Secretary GoTo, RA Koesoemohadiani, menegaskan bahwa hingga kini belum ada keputusan ataupun kesepakatan apa pun terkait hal tersebut.

Ada pun terkait penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), GoTo memastikan kegiatan tersebut tidak berkaitan dengan rencana aksi korporasi tertentu.

"Direktur Utama, Direksi, dan manajemen terus berkomitmen penuh untuk bertindak secara profesional serta mengutamakan kepentingan seluruh pemangku kepentingan," ujar Koesoemohadiani.

RUPSLB GoTo dijadwalkan akan digelar pada 25 November 2025, dan informasi resmi lebih lanjut akan disampaikan sesuai dengan ketentuan peraturan yang berlaku pada saat pemanggilan rapat dilakukan.

(Sumber: Antara) 

x|close