Danantara Benahi 43 BUMN, Termasuk Krakatau Steel dan Semen Indonesia

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 31 Okt 2025, 20:45
thumbnail-author
Satria Angkasa
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Managing Director Stakeholders Management and Communications Danantara Indonesia Rohan Hafas dalam taklimat media di Jakarta, Jumat 31 Oktober 2025. (ANTARA/Imamatul Silfia) Managing Director Stakeholders Management and Communications Danantara Indonesia Rohan Hafas dalam taklimat media di Jakarta, Jumat 31 Oktober 2025. (ANTARA/Imamatul Silfia) (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara melalui anak usahanya, PT Danantara Asset Management (DAM), mulai melakukan pembenahan terhadap 43 badan usaha milik negara (BUMN), termasuk PT Krakatau Steel (Persero) Tbk dan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG).

“DAM bergerak cepat. Sudah ada 43 perusahaan BUMN yang sedang diperbaiki, baik dari sisi daya saing maupun manajemen agar bisa beroperasi lebih efisien dan menghasilkan keuntungan,” ujar Managing Director Stakeholders Management and Communications Danantara Indonesia, Rohan Hafas, dalam taklimat media di Jakarta, Jumat, 31 Oktoberfest 2025.

Menurut Rohan, salah satu fokus utama pembenahan adalah Krakatau Steel, terutama dalam hal restrukturisasi bisnis dan efisiensi keuangan. Danantara juga tengah meninjau ulang sejumlah proyek investasi yang dinilai tidak tepat, seperti proyek blast furnace yang sebelumnya dianggap kurang menguntungkan.

Rohan menilai, Krakatau Steel memiliki potensi besar sebagai industri baja terintegrasi dengan fasilitas lengkap mulai dari produksi, pasokan air, pembangkit listrik, hingga pelabuhan. Namun, sebagian aset strategis justru sempat dilepas untuk menutup kebutuhan operasional.

Baca Juga: Danantara soal WNA di Direksi BUMN: Mereka Profesional, Tak Ngurus Negara

“Hal-hal seperti itu sedang kami evaluasi. Krakatau Steel punya banyak keunggulan yang harus dioptimalkan,” jelasnya.

Selain itu, Danantara juga menyoroti kinerja keuangan SIG yang terus menurun dalam beberapa tahun terakhir. Melalui perubahan model bisnis dan strategi operasional, perusahaan kini mulai menunjukkan arah kinerja yang lebih positif.

Ke depan, Danantara akan terus melakukan pembenahan agar BUMN menjadi lebih efisien dan berdaya saing. Saat ini, jumlah perusahaan BUMN beserta entitas turunannya — termasuk anak, cucu, hingga cicit perusahaan — mencapai sekitar 1.063 entitas, namun hanya sekitar 400–600 perusahaan yang menjadi inti bisnis negara.

“Perusahaan-perusahaan tersebut akan kami evaluasi untuk memastikan efisiensi dan fokus bisnisnya,” kata Rohan.

Adapun untuk BUMN berbentuk perusahaan umum (Perum), Danantara berencana meninjau kembali visibilitas dan peluang transformasi menjadi perseroan terbatas (PT). Jika suatu perum dinilai tidak memiliki potensi profitabilitas, perusahaan tersebut kemungkinan akan dikeluarkan dari pengelolaan sovereign wealth fund (SWF) Danantara.

(Sumber: Antara)

x|close