Menkomdigi Dorong Pemanfaatan AI Beretika dan Inklusif Sebagai Cerminan Nilai Positif Masyarakat Indonesia

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 23 Okt 2025, 14:53
thumbnail-author
Naurah Faticha
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid dalam sambutannya di acara Kumparan AI for Indonesia di Jakarta, Kamis, 23 Oktober 2025. ANTARA/Fitra Ashari.` Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid dalam sambutannya di acara Kumparan AI for Indonesia di Jakarta, Kamis, 23 Oktober 2025. ANTARA/Fitra Ashari.` (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta – Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid menegaskan bahwa algoritma dan kode dalam pengembangan kecerdasan buatan (AI) harus mencerminkan nilai-nilai positif masyarakat Indonesia agar teknologi tersebut membawa manfaat yang baik.

"Ketika kita tidak memanfaatkan dengan cara-cara positif, maka AI yang kita bangun juga menjadi AI yang menyeramkan, membahayakan, dan mencelakakan bisa jadi," kata Meutya dalam sambutannya pada acara Kumparan AI for Indonesia di Jakarta, Kamis, 23 Oktober 2025.

Ia menyampaikan bahwa Indonesia merupakan salah satu negara yang memandang teknologi AI dengan optimisme tinggi dan tidak ragu menggunakannya dalam berbagai kegiatan. Menurutnya, hal itu adalah pertanda baik karena sejumlah kajian menunjukkan AI dapat menciptakan hingga 90 juta lapangan kerja baru di berbagai bidang, termasuk ilmu data dan kolaborasi antara manusia dengan kecerdasan artifisial.

Baca Juga: Wamenkomdigi Soroti Potensi Pemanfaatan AI di Perguruan Tinggi

Dari sisi ekonomi, Meutya menuturkan bahwa kecerdasan buatan diperkirakan mampu memberikan kontribusi terhadap pendapatan global hingga mencapai 15,7 triliun rupiah pada tahun 2030.

Meutya juga mengutip laporan dari Cisco yang menyebut bahwa Indonesia memiliki potensi luar biasa dalam adopsi AI karena tingkat penggunaannya tergolong tinggi di dunia.

"Pada dasarnya orang Indonesia itu suka dan juga cepat menggunakan AI. Tapi gunakannya untuk apa? Itu next question. Tapi pada prinsipnya itu sendiri sudah menjadi sinyal yang baik bagi perusahaan-perusahaan besar seperti Cisco dengan melihat bahwa orang Indonesia ini cepat ketika kita perkenalkan kepada AI," katanya.

Ia menambahkan bahwa masyarakat di tingkat akar rumput telah mulai memanfaatkan AI untuk menyelesaikan masalah nyata, misalnya dalam bidang budi daya ikan. Karena itu, Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) tengah menyusun peta jalan agar pemanfaatan AI dapat diterapkan secara luas dan memberi manfaat langsung bagi masyarakat.

Baca Juga: Wamenkomdigi Minta Platform Digital Sediakan Fitur Cek Konten AI

"Aspek utama dalam membuat peta jalan adalah regulasi, etik, investasi, pembiayaannya, infrastruktur, talenta, ini juga menjadi penting, kemudian riset dan inovasi dan juga use case," kata Meutya.

Ia menjelaskan bahwa ada dua tujuan utama dalam pengembangan kecerdasan buatan di Indonesia, yakni mendorong pertumbuhan ekonomi dan sektor produktif, serta meningkatkan daya saing global dengan mengedepankan inovasi yang etis dan berkeadilan sosial.

Selain itu, Meutya berharap pemanfaatan AI di Indonesia bisa lebih inklusif sehingga manfaatnya dapat dirasakan oleh seluruh daerah dan oleh siapa pun tanpa batasan gender. Ia juga mengingatkan agar masyarakat, termasuk pemerintah, lebih bijaksana dalam menggunakan AI serta terbuka terhadap berbagai masukan dalam penyusunan aturan penggunaan teknologi di ruang digital nasional.

(Sumber: Antara)

 

x|close