Bahlil: Kerja Sama Energi RI-AS Capai 15 Miliar Dolar

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 29 Jul 2025, 10:57
thumbnail-author
Satria Angkasa
Penulis
thumbnail-author
Tim Redaksi
Editor
Bagikan
Menteri ESDM Balil Lahadalia saat menyampaikan keterangan di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (28 Juli 2025). (ANTARA/Andi Firdaus) Menteri ESDM Balil Lahadalia saat menyampaikan keterangan di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (28 Juli 2025). (ANTARA/Andi Firdaus) (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyampaikan bahwa Indonesia telah menjalin kesepakatan dengan Amerika Serikat mengenai kerja sama impor energi dengan nilai mencapai sekitar 15 miliar dolar AS.

Pernyataan tersebut disampaikan Bahlil pada Senin kemarin, 28 Juli 2025, usai melakukan pertemuan dengan Presiden Prabowo Subianto di kawasan Istana Kepresidenan, Jakarta. Ia menjelaskan bahwa kerja sama ini meliputi pembelian minyak mentah (crude oil) serta gas petroleum cair (LPG) dari Amerika Serikat.

“Kita kan sudah sepakati, bahwa kita akan belanja BBM crude dan LPG, yang harganya itu sekitar kurang lebih 15 miliar dolar AS. Itu pasti kita akan lakukan dengan langkah-langkah memperhatikan nilai keekonomian," ujarnya.

Dalam keterangannya, Bahlil menuturkan bahwa pemerintah saat ini tengah menyiapkan instrumen untuk menetapkan kesepakatan harga yang kompetitif dalam perdagangan tersebut.

Baca Juga: Istana Tegaskan Pemerintah Tak Serahkan Data Pribadi Warga ke Amerika

Ia juga menjelaskan bahwa impor LPG dari Amerika Serikat sejatinya sudah berlangsung, dan Indonesia berencana untuk menambah volume impor dalam waktu dekat, seiring tindak lanjut dari kesepakatan yang telah dicapai kedua negara.

“Kalau LPG sudah terjadi, sekarang volumenya kita tingkatkan. Itu yang sedang kita kerjakan sekarang,” jelasnya.

Namun ketika ditanya mengenai detail volume impor BBM dan LPG yang disepakati, Bahlil menyatakan bahwa informasi lebih rinci akan diumumkan kemudian. Ia menegaskan bahwa kerja sama energi ini diharapkan dapat mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap impor dari wilayah lain, khususnya Timur Tengah dan Asia.

Baca Juga: Airlangga soal Transfer Data Pribadi ke Amerika: Negara yang Tanggung Jawab

Di sisi lain, Indonesia dan Amerika Serikat juga telah menyetujui sebuah kerangka kerja sebagai dasar untuk negosiasi Perjanjian Perdagangan Timbal Balik. Kesepakatan tersebut mencakup penghapusan hampir seluruh tarif impor Indonesia terhadap produk-produk industri, pangan, dan pertanian asal Amerika Serikat.

Sebagai timbal balik, Amerika Serikat juga menurunkan tarif impor terhadap produk-produk Indonesia, dari sebelumnya 32 persen menjadi 19 persen. Pengumuman terkait kerangka kerja ini disampaikan melalui pernyataan bersama yang dirilis oleh Gedung Putih pada 22 Juli 2025.(Sumber : Antara)

x|close